Proses Menuju Kebaikan dan Kebenaran
Kita butuh generasi yang tidak hanya pintar tapi juga berintegritas. Tidak hanya cerdas tapi juga berkarakter.
Karena itulah pendidikan harus menyentuh hati. Harus membangun kepekaan serta bukan hanya kemampuan berhitung atau menghafal.
Anak bukan sekedar hasil reproduksi. Mereka manusia yang butuh dimengerti, dipahami, dan dihargai setiap jengkal prosesnya.
Saat anak salah ataupun anak bermasalah maka itu bukan kegagalan. Itu adalah bagian dari belajar. Guru dan orangtua harus hadir bukan dengan marah-marah tapi membimbing.
Mendidik itu seperti menanam pohon. Kita siram, rawat, beri cahaya, dan menunggu dengan sabar. Tidak bisa dipaksa berbuah dalam semalam. Proses pendidikan adalah proses tumbuh. Dan pertumbuhan selalu butuh waktu.
Jika kita ingin anak menjadi pribadi yang tangguh dan bijak tentu kita juga harus jadi pribadi yang sabar dan konsisten.
Anak adalah makhluk yang lebih banyak tidak tahunya. Tugas kita bukan menuntut harus serba tahu dan serba bisa, tapi mengajari.
Jangan buru-buru menilai anak dari satu kegagalan. Lihatlah bagaimana mereka bangkit. Maka itulah esensi mendidik.
Kadang yang dibutuhkan anak bukan jawaban tapi pelukan. Bukan ceramah panjang tapi contoh nyata.
Kita tidak sedang mencetak produk massal. Kita sedang menyiapkan generasi masa depan yang bisa berpikir, merasa, dan bertindak bijak.