Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mendidik itu Tidak "Mendadak"

13 Mei 2025   05:50 Diperbarui: 14 Mei 2025   13:54 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan anak itu bukan proses instan karena mendidik ialah perjalanan yang panjang. (Sumber bbevren via Kompas.com)

Mendidik setiap anak dalam proses hati yang penuh cinta. (Freepik via Kompas.com)
Mendidik setiap anak dalam proses hati yang penuh cinta. (Freepik via Kompas.com)

Proses Menuju Kebaikan dan Kebenaran

Kita butuh generasi yang tidak hanya pintar tapi juga berintegritas. Tidak hanya cerdas tapi juga berkarakter.

Karena itulah pendidikan harus menyentuh hati. Harus membangun kepekaan serta bukan hanya kemampuan berhitung atau menghafal.

Anak bukan sekedar hasil reproduksi. Mereka manusia yang butuh dimengerti, dipahami, dan dihargai setiap jengkal prosesnya.

Saat anak salah ataupun anak bermasalah maka itu bukan kegagalan. Itu adalah bagian dari belajar. Guru dan orangtua harus hadir bukan dengan marah-marah tapi membimbing.

Mendidik itu seperti menanam pohon. Kita siram, rawat, beri cahaya, dan menunggu dengan sabar. Tidak bisa dipaksa berbuah dalam semalam. Proses pendidikan adalah proses tumbuh. Dan pertumbuhan selalu butuh waktu.

Jika kita ingin anak menjadi pribadi yang tangguh dan bijak tentu kita juga harus jadi pribadi yang sabar dan konsisten.

Anak adalah makhluk yang lebih banyak tidak tahunya. Tugas kita bukan menuntut harus serba tahu dan serba bisa, tapi mengajari.

Jangan buru-buru menilai anak dari satu kegagalan. Lihatlah bagaimana mereka bangkit. Maka itulah esensi mendidik.

Kadang yang dibutuhkan anak bukan jawaban tapi pelukan. Bukan ceramah panjang tapi contoh nyata.

Kita tidak sedang mencetak produk massal. Kita sedang menyiapkan generasi masa depan yang bisa berpikir, merasa, dan bertindak bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun