Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Harus "High Tech" dan "High Touch" dalam Transformasi Pendidikan

23 Mei 2024   09:47 Diperbarui: 24 Mei 2024   07:33 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru dan siswa. (DOK. Kemendikbudristek)

Setiap saat, dunia pendidikan di seluruh dunia mengalami berbagai sentuhan perubahan yang signifikan. Inovasi teknologi, metode pembelajaran terbaru, serta kebutuhan dan tantangan zaman yang terus berubah mendorong sektor pendidikan untuk selalu beradaptasi. 

Tidak hanya mengakomodasi kebutuhan peserta didik, tetapi juga menyiapkan mereka untuk menghadapi masa depan yang lebih pasti.

Salah satu perubahan terbesar dalam pendidikan adalah adopsi teknologi digital. Dari adanya kelas-kelas berbasis daring hingga penggunaan alat bantu digital seperti aplikasi pendidikan. Kehadiran teknologi telah mengubah cara siswa belajar dan guru mengajar. 

Akses informasi menjadi tak terbatas untuk berbagai sumber belajar sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan mudah diakses.

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa juga semakin populer dengan hadirnya Kurikulum Merdeka. Metode ini menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran, memungkinkan mereka untuk lebih aktif terlibat dan bertanggung jawab dalam semangat Merdeka Belajar. 


Pembelajaran berbasis proyek (P5) dan pembelajaran kolaboratif adalah beberapa contoh pendekatan yang meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa.

Dunia pendidikan semakin menyadari pentingnya menyediakan lingkungan belajar yang inklusif mendukung semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus. Dengan demikian, kurikulum dan metode pengajaran terus disesuaikan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berhasil.

Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi menjadi semakin penting di era globalisasi ini. Guru dan sekolah mulai mengintegrasikan pengajaran dan keterampilan tersebut.

Hal ini guna memastikan bahwa siswa tidak hanya menguasai pengetahuan akademik, tetapi juga siap untuk berkontribusi di dunia nyata.

Dengan terus berinovasi dan beradaptasi, guru menjadi lebih "high tech" dan "high touch". Guru dapat memenuhi tuntutan zaman dan mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun