Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hindari Konflik dan Jaga Kesehatan Mental Guru di Masa Pengisian Rapor

12 Desember 2023   05:20 Diperbarui: 14 Desember 2023   11:55 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi guru sedang menginput nilai dan mengisi e-rapor. (sumber: Pexels)

Desember telah tiba, melambangkan akhir dari setengah perjalanan dalam satu tahun pelajaran. Bagi siswa, ini adalah waktu penilaian hasil belajar yang sangat dinanti-nantikan. 

Saat ini dan tengah berlangsung, para pelajar telah memasuki fase Sumatif Akhir Semester Ganjil untuk sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, atau Penilaian Akhir Semester Ganjil pada Kurikulum 2013.

Untuk jadwal ujian telah disusun dan atau ditentukan yakni selama satu pekan. untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji pemahaman mereka melalui serangkaian soal berdasarkan materi pelajaran yang sudah dipelajari. 

Tidak berhenti disitu, pekan depan menjadi tahapan berikutnya dalam proses penilaian atau di masa pengisian rapor. 

Proses ini mencakup pengoreksian lembar jawaban siswa, sebuah tugas yang membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian, memastikan setiap aspek pengetahuan dan keterampilan direkap dengan baik.


Proses ini juga bukan hanya sekadar memberikan angka, tetapi juga refleksi dari perjalanan belajar siswa yang tercermin dalam capaian dan perkembangan mereka sejak awal semester.

Langkah penting berikutnya dalam proses ini adalah memasukkan nilai ke dalam aplikasi rapor. Dengan sentuhan teknologi memberikan kemudahan dalam pengelolaan dan penyajian data secara efisien. 

Nah, pada masa penginputan nilai atau pengisian rapor, peran wali kelas dan guru bidang studi menjadi sangat vital. 

Meskipun jadwal untuk pengisian rapor telah ditetapkan, sering kali suasana menjadi tegang dan mencekam terutama bagi guru bidang studi yang diharapkan segera menyerahkan rekapan nilai untuk diinput ke aplikasi rapor oleh wali kelas. 

Di sinilah sering muncul sumber masalah yang tak terhindarkan. Seiring dengan waktu yang semakin mendekat menuju hari pembagian rapor, tekanan yang diberikan oleh para wali kelas kepada guru bidang studi menjadi semakin terasa. 

Wali kelas terkadang memberikan tekanan kepada rekan guru bidang studi untuk bersegera menyerahkan nilai. Konsekuensinya, di sini akan muncul raut ketegangan dan potensi konflik.

Situasi ini menciptakan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental para guru yang terlibat. Padahal, proses penilaian dan perekapan nilai memerlukan waktu dan kehati-hatian. 

Ketika guru merasa dikejar deadline, hal ini bisa menimbulkan stres yang berpotensi merugikan kesejahteraan mental guru itu sendiri.

Perbedaan perspektif antara wali kelas yang perfeksionis dan guru bidang studi yang mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk menyusun rekapan nilai dapat menciptakan ketidakharmonisan. 

Beberapa guru mungkin terpaksa melibatkan diri mereka dalam situasi konflik, sementara yang lain mungkin memilih untuk diam dan pasrah demi menghindari konfrontasi atau percekcokan.

Proses pengisian rapor bukanlah lomba paling cepat selesai, tetapi merupakan kesempatan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang pencapaian hasil belajar siswa. 

Diperlukan kolaborasi yang hakiki antara wali kelas dan guru bidang studi, demi menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, terbuka untuk diskusi, dan memahami kebutuhan masing-masing.

Yang demikian adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan mental para guru di tengah dinamika masa pengisian rapor. 

Cukup dramatis juga ternyata ya.. 

Pentingnya membangun kolaborasi antara Wali Kelas dan Guru Bidang Studi

Sejatinya, guru bidang studi memiliki pemahaman dan tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka, terutama terkait rekapan nilai hasil belajar siswa.

Hanya saja, coba bayangkan tanggung jawab guru bidang studi di sekolah yang misalnya terdiri atas 12 rombongan belajar (rombel) dan lebih dari 300 siswa. Ada 2 orang guru PAI yang masing-masing mengampu 6 rombel dari kelas 1 hingga 6, atau hanya ada 1 orang guru PJOK yang harus mengajar di semua kelas atau 12 rombel. 

Tidak perlu membandingkan seberapa besar tantangan antara yang dihadapi guru bidang studi dan wali kelas, karena keduanya memiliki tanggung jawab yang sama pentingnya.

Dalam situasi ini, penting bagi wali kelas dan guru bidang studi untuk saling mendukung dan memahami tantangan masing-masing. 

Karena pada intinya, fokus pada tujuan bersama yaitu menyelesaikan pengisian rapor dengan baik. Hingga di hari pembagian rapor, semua dapat bersama-sama merayakan pencapaian siswa dengan sukacita dan kebanggaan.

Masa pengisian rapor sering kali menjadi momen krusial yang membutuhkan kolaborasi efektif antara wali kelas dan guru bidang studi. 

Untuk mencegah terjadinya percekcokan dan "perang dingin" yang mungkin muncul akibat tekanan dan ketegangan, berikut adalah beberapa kiat yang perlu dilakukan:

1. Manajemen waktu yang efektif dan efisien

Guru bidang studi dan wali kelas perlu mengelola waktu dengan bijak dan tidak menyia-nyiakan jadwal yang sudah ditentukan. 

Disiplin dalam menjalankan rencana kerja membantu mencegah ketegangan yang tak diharapkan dari hal sepele seperti yang dimaksud.

2. Jalin komunikasi dan sikap terbuka

Komunikasi yang baik adalah kunci keberhasilan. Wali kelas dan guru bidang studi perlu menjaga elemen komunikasi terbuka.

Gunanya agar dapat saling memberi informasi dan mengenai progres dan atau sejauh mana proses pengisian rapor telah dilakukan.

3. Berdiskusi atau musyawarah dan temukan solusi

Ketika kendala muncul, langkah bijak adalah berdiskusi atau musyawarah untuk mencari solusi bersama. 

Mendengarkan dan memahami sudut pandang masing-masing pihak dapat menghindarkan konflik yang tidak perlu.

4. Menyepakati deadline bila dibutuhkan

Meskipun jadwal sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan setempat, maka tetap diperlukan kesepakatan mengenai hari atau deadline pengisian rapor beberapa hari sebelum hari pembagian rapor. Supaya tidak terlalu mepet dan tidak "kejar tayang".

Hal ini bisa saja membantu menghindari tekanan yang mungkin muncul akibat ketidakjelasan waktu. 

Serta supaya tidak ada guru yang buang-buang waktu, sedangkan seperti mau berangkat perang ketika sudah menjelang hari H.

5. Saling membantu dan hindari watak ingin menonjol sendiri

Kolaborasi sejati antara wali kelas dan guru bidang studi terlihat melalui sikap saling membantu. 

Upaya tersebut dapat mempercepat proses penginputan nilai, mengurangi beban kerja, dan mencapai target bersama.

6. Tidak egois karena majelis guru sebagai tim yang solid

Keberhasilan tim lebih mungkin dicapai ketika semua pihak tidak egois, bersedia bekerja sama dan "sama-sama bekerja". 

Mengingat bahwa majelis guru adalah sebuah tim, penting untuk menjaga atmosfer yang bebas dari konflik dan ketegangan. Semangat kerja sama akan menghasilkan suasana kerja yang lebih positif bebas "toxic".

***

Sebagai penutup dari semester yang penuh perjuangan dan pencapaian hasil belajar siswa dalam semarak merayakan semangat Merdeka Belajar, maka seluruh warga sekolah akan dapat mengapresiasi capaian bersama. 

Melalui refleksi atas hasil penilaian ini, selanjutnya guru dapat mempersiapkan strategi untuk menghadapi tantangan baru dan perjalanan pendidikan yang penuh gairah di semester genap mendatang.

Sekali lagi, dengan mengadopsi kiat-kiat tersebut diharapkan wali kelas dan guru bidang studi dapat menjalani masa-masa indah itu di sekolah dengan harmonis dan merayakan keberhasilan bersama dengan disertai kesyukuran.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun