Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisakah Pantun (Gombal) Menjadi Sarana Edukasi Penangkal Isu Resesi Seks?

15 Februari 2023   14:30 Diperbarui: 24 Februari 2023   12:26 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kedekatan pasangan dalam mengenal bahasa cinta lewat pantun gombal sebagai kunci tangkal resesi seks. Sumber: Kompas.com

Konten materi pelajaran pada pantun ini masih relevan dengan perkembangan kurikulum yang diterapkan saat ini yakni Kurikulum Merdeka. Yang mana kurikulum yang baru ini sangat menitikberatkan pada kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.

Bagi siswa yang mendapatkan tugas membuat pantun merupakan sebuah tantangan yang menarik dalam hal penyusunan kata dan bait dengan mengedepankan unsur filosofi yang sarat makna dan penafsiran yang beragam.


Pada Senin (13 Februari 2023), siswa-siswi kami mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Dinas Kominfo (Kelas Kominfo/ Kominfo Class) bertajuk Riau Care Center yang diadakan di Mal Pekanbaru.

Kegiatan ini untuk menampilkan bakat dan potensi di bidang seni budaya dan sastra bagi siswa-siswi dan generasi Riau unggul.

Dalam kegiatan tersebut, sekolah kami mengutus siswa-siswi yang menampilkan beragam bakat seperti pantun, menari, puisi, pidato, senam dan lain-lain.

Salah satu hal yang menarik perhatian adalah penampilan pantun yang dibawakan oleh sepasang siswa dari Kelas 1.

Penyampaian isi pantun dengan logat dan intonasi yang sangat menarik sehingga mengundang perhatian penonton yang hadir pada acara tersebut dengan antusiasme yang tinggi.

Silahkan disimak video yang ditampilkan tersebut beserta bait-bait pantun teka-teki yang sungguh menarik dan sangat ekspresif.

Pantun yang telah ditampilkan oleh siswa-siswi dari Kelas 1 tersebut sangat menarik dan bermanfaat dalam merangsang potensi peserta didik untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya pantun di negeri ini.

Pantun yang ditampilkan tersebut tentu disesuaikan dengan usia mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar dengan mengedepankan unsur pendidikan yang berguna dalam proses pembentukan karakter dan kreativitas peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun