Ada rumput mengikat pagar. Rumput liar menjadi hama
Berikut iri-ciri pantun jenaka. Dengan kamu mengetahui dan mengenal ciri dari pantun jenaka, maka kamu juga bisa membuat pantun jenaka sendiri.
9 Pantun gombalan untuk gadis Papua bagian pertama
Menemukan kekasih hati yang tulus mencintai merupakan anugrah terindah
Pintu di ketuk dalam lemah lunglai dalam lisan terbata
Sebelum berbuka terkadang semua ingin kau santap nyaris terbitkan liur kau tahan agar tak sampai tergelincir
Terkadang kita asyik mencipta bayangan sendiri di atas hampar tembok khayal
Mencuri tetaplah mencuri, dan itu sungguh tak dibenarkan
Tak gentar meski dipagar betis tak ciut nyali di atas tatap tajam badik hendak menguliti
Sebuah puisi tentang ingatan seseorang yang berguguran.
Puisi tentang sepenggal kisah semu yang disimpan seseorang
Seseorang membuat beberapa lipatan dari secarik kertas berisi sajak-sajak
Makam tempat menenun busana keinsyafan betapa dunia dipijak fana dan tanah tak bertuan
Aku menghidu asam dari aroma ketiknya seperti halnya wajah kenyataan bermuka masam
Denting pedang beradu riuh derap sepatu kuda tapak-tapak semangat terpahat di sanubari
Terlilit pita ikal digenggamannya entah untuk kesekian kali ia menghadahi seikat bunga
Aku pernah menangis tersedu namun tak lama kuseka air mataku
Kisah tentang pandemi belum selesai. Doa dan kata terus terucap agar Dia selalu menyapa, bukan hanya sebagai kata dan makna.
Puisi yang membaca hidup yang berat dan sulit melalui dua lengan
Alas kakiku beradu mencium aspal beraroma debu hilir mudik kendaraan