Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengalaman Mengamankan Konser Musik dan Pentingnya Manajemen Kerumunan EO

1 November 2022   00:10 Diperbarui: 7 November 2022   21:15 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerumunan saat menonton konser musik dan pengalaman penulis mengamankan konser musik. (Sumber: AP PHOTO/JAMAAL ELLIS via Kompas.com)

Di luar rasa duka mendalam yang kita alami bersama mengenai berbagai tragedi yang telah terjadi. Sepertinya 'kelatahan' terhadap kerumunan masih belum mampu membuat banyak orang jera atau berpikir ulang untuk berkumpul dalam kerumunan semacam itu.

Seakan-akan nyawa masih belum menemukan harga yang pas. Tidak adakah yang peduli dengan keselamatan nyawanya masing-masing?

Hanya karena kesenangan sesaat dan keinginan untuk berkumpul di luar ruangan. Hingga menyebabkan banyak orang yang kembali menjadi extrovert.

Tapi mau bagaimana lagi, segala kegiatan yang bersifat entertain tersebut memiliki pasar yang begitu besar. Tingginya antusiasme para penggemar maka disitulah peluang yang besar untuk mengadakan acara mengundang keramaian.

Namun demikian hendaklah para pengelola acara atau event organizer (EO) ini tetap mengutamakan kenyamanan, keamanan dan keselamatan jiwa para pengunjung.

Selain tentunya menyediakan petugas keamanan, pihak EO juga perlu menyediakan relawan kemanusiaan yang mampu memberikan pelayanan resusitasi jantung paru ketika ada pengunjung yang pingsan atau kehilangan kesadaran dalam sebuah kerumunan.

Sebagaimana pengalamanan penulis yang semasa kuliah menjadi relawan/korp sukarela (KSR PMI) di kampus dan juga dalam lingkup kota/kabupaten.

Dulu, penulis dan rekan relawan sempat mendapatkan kesempatan yang diamanahkan oleh PMI Kota Yogyakarta untuk ikut mengamankan suasana keramaian pada sebuah acara konser musik di Stadion Kridosono. 

Tujuan adanya relawan PMI ini agar dapat memberikan pertolongan pertama dalam bentuk resusitasi jantung paru atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).

Resusitasi jantung paru-paru (RJP) adalah tindakan pertolongan pertama untuk bantuan hidup dasar pada orang yang mengalami henti nafas karena sebab-sebab tertentu. 

RJP ini bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada ketika menemukan kondisi darurat saat pasien atau seseorang yang tidak responsif atau tidak bernapas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun