Mohon tunggu...
Akbar Aridani Setiawan
Akbar Aridani Setiawan Mohon Tunggu... MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

Jagalah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Inspiratif dari Sang Gubernur di Tanah Jawara

15 Agustus 2025   08:38 Diperbarui: 15 Agustus 2025   08:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Screenshot Gubernur Banten ( Sumber: You Tube Unitrta Official )

Dari situlah kariernya terus menanjak. Dari seorang messenger, ia memberanikan diri melamar posisi sales di perusahaan yang sama. Berkat kerja keras dan kemampuannya beradaptasi, ia menjadi sales terbaik, lalu diangkat menjadi kepala cabang, hingga akhirnya meraih posisi marketing manager.

Namun, ketika kebijakan perusahaan berubah, ia memilih keluar dan memulai usaha sendiri. Usahanya pun terus berkembang, hingga memberinya kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan masyarakat dan mengantarkannya masuk ke dunia politik.

Langkah politiknya pun tak kalah cemerlang yang dimulai dari menjadi anggota DPRD Banten, lalu Ketua Partai Gerindra di Banten, hingga menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Banten.

Meski jabatan terus meningkat, ia menyadari pentingnya pendidikan. Motivasi ini muncul karena sebagian besar koleganya bergelar sarjana, sementara ia "hanya" lulusan Diploma 3. Ia pun melanjutkan studi S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten.

Pengalaman unik terjadi saat pertama kali masuk kuliah pun diceritakannya. Kala itu, diusianya yang jauh lebih senior membuat teman-teman kuliah seangkatannya sempat mengira ia adalah seorang dosen, sebuah anggapan yang sempat membuatnya sedikit tersentuh.

Beruntungnya Andra Soni. Saat ia mulai kuliah terjadi Pandemi COVID-19 yang kemudian mengubah sistem belajar menjadi daring, yang justru memudahkannya menyelesaikan kuliah sambil tetap bekerja.Tak berhenti di situ, Ia melanjutkan pendidikan S2 di Untirta, mengambil jurusan Administrasi Pemerintahan.

Namun tak lama berselang Pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir, sehingga perubahan sistem kuliah tatap muka di semester akhir sempat membuatnya panik. Lagi-lagi, beruntungnya Andra Soni. Dukungan para dosen membantunya menyelesaikan studi pascasarjana dengan baik. Bahkan sebelum menjabat sebagai Gubernur Banten, ia sudah merencanakan untuk melanjutkan pendidikan S3, yang kini sedang ia jalani di Untirta di mana dirinya sekarang sedang berorasi.

Untuk memotivasi para mahasiswa baru ia pun tak pelit berbagi kisah suksesnya. Bagi Andra Soni, kunci sukses hidup ada pada banyak hal antara lain memperluas jaringan pertemanan dan menjaga integritas. Lain itu, Ia percaya, doa orang tua adalah kekuatan yang tak ternilai. "Jangan jadikan harapan orang tua sebagai beban, tapi sebagai motivasi," ujarnya dihadapan ribuan mahasiswa baru yang menyimak orasinya baik secara offline maupun daring melalui kanal youtube Untirta Official.

Ia menutup kisah perjalanan hidupnya dengan pesan penuh optimisme. Menurutnya, tidak ada yang mustahil jika dikerjakan dengan niat baik dan usaha yang sungguh-sungguh. Perjalanannya dari seorang kuli bangunan hingga menjadi gubernur adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. "Nothing is impossible," tegasnya, mengutip Sang Legenda Tinju Dunia, Muhammad Ali. Kisah lengkapnya bisa diakses disini.

Oh, ya, dalam menceritakan perjalanan hidupnya, Andra Soni memang beberapa kali menegaskan kalimat bahwa "tidak ada yang tidak mungkin" jika seseorang mau berusaha, berdoa, dan konsisten pada tujuan. Ungkapan ini rupanya bukan sekadar slogan, melainkan refleksi nyata dari proses hidup yang dijalaninya selama ini.

Kisah Andra Soni kayaknya bisa jadi contoh konkret, bagaimana ia memulai dari titik hidup yang serba kekurangan, lalu ia menggunakan setiap kesempatan untuk belajar dan membangun relasi, kemudian ia menjaga reputasi dan integritasnya tersebut, sehingga kepercayaan publik tumbuh dan mengukuhkannya menjadi orang nomor satu di Pemerintahan Provinsi Banten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun