"Saat ini User Interface sudah dirancang untuk mudah digunakan, hingga memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penggunanya"
JIKA pada artikel sebelumnya aku menulis tentang Sistem Operasi, Data Mining, dan Cache Memory, kini saatnya kita akan bahas sebuah materi tentang "User Interface".
Seperti biasa, aku akan membahas tentang User Interface ini dengan sumber informasi yang ada pada buku berjudul "Oxford English for Information Technology (Second Edition) karya Eric H. Glendinning dan John McEwan".
Lantas apa itu User Interface? Kemudian bagaimana User Interface menjadi penghubung antara pengguna dan komputer?
User interface atau UI berinteraksi dengan pengguna melalui berbagai elemen visual dan kontrol yang ditampilkan di layar monitor, memungkinkan pengguna untuk memberikan input dan menerima umpan balik dari sistem komputer.
Jadi, UI itu seperti penghubung antara pengguna dengan komputer. Awalnya komputer hanya dapat berinteraksi dengan penggunanya dengan cara mengetikkan kode perintah yang disebut dengan "Command Line Interface" atau CLI. Hal Itu membuat komunikasi antara pengguna dengan komputer sulit untuk berinteraksi.
Selain pengguna harus menghafal beberapa kode perintah CLI, pengguna juga harus teliti dengan kode apa yang diketiknya. Satu huruf saja kode yang diketik salah akan mengubah perintahnya. Oleh karena itu para peneliti dan pengembang mulai mencari cara-cara baru yang lebih mudah dan efisien dalam berinteraksi dengan komputer.
Alhasil terciptalah sebuah "interface" yang memudahkan manusia dan komputer berinteraksi yaitu "Graphical User Interface" atau GUI. GUI sendiri merupakan interface berbasis grafis, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan sistem melalui ikon, menu, tombol, jendela, dan pointer, menggunakan alat seperti mouse dan keyboard.
Dengan adanya GUI, yang awalnya kode atau perintah penggunaan komputer hanya dengan huruf, angka, dan simbol lainnya, kini sekarang pengguna komputer bisa menggunakan perintah dengan lebih mudah yaitu dalam bentuk grafisnya, seperti dalam bentuk gambar.
Namun, meskipun GUI menawarkan kemudahan, pada masa itu para peneliti dan pengembang menyadari bahwa GUI masih memiliki keterbatasan, terutama saat digunakan dalam lingkungan yang membutuhkan interaksi lebih alami atau situasi di mana penggunaan mouse dan keyboard tidaklah praktis. Inilah yang mendorong pencarian Interface yang lebih "manusiawi" dan kontekstual, sehingga lahirlah gagasan tentang "Interface Multimodal".
Interface Multimodal memanfaatkan berbagai jenis input secara bersamaan, seperti suara (speech), gerakan tubuh, tulisan tangan, hingga penglihatan komputer (computer vision). Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman interaksi yang lebih fleksibel dan mendekati cara orang-orang berkomunikasi sehari-hari.
Di Massachusetts Institute of Technology atau MIT, "Proyek The Intelligent Room" menunjukkan bagaimana komputer yang dilengkapi kamera dan pemahaman suara dapat "melihat" dan merespons lingkungan secara cerdas, membuat pengguna sudah tidak perlu ketergantungan pada layar dan keyboard.
Dalam konteks ini, GUI bukan dihapuskan, melainkan dilengkapi oleh pendekatan baru agar interaksi antara pengguna dan komputer bisa lebih efektif dan alami. Dalam praktiknya, manusia sebagai pengguna tetap perlu sebuah keyboar dan mouse untuk bisa berinteraksi dengan komputer.
Dari pembahasan ini, kita bisa memahami bahwa Interface komputer mengalami banyak perubahan dari masa ke masa. Saat ini User Interface sudah dirancang untuk mudah digunakan, intuitif, dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penggunanya. Yang awalnya, kita hanya bisa berkomunikasi dengan komputer lewat teks (CLI), menggunakan keyboard untuk mengetik perintah. Walhasil sekarang, berbagai cara interaksi telah berkembang seperti melalui tampilan grafis (GUI), melalui sentuhan, bahkan Interface Multimodal sudah bisa menggunakan suara. (Akbar)*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI