Mohon tunggu...
Akbar Aridani Setiawan
Akbar Aridani Setiawan Mohon Tunggu... MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

Jagalah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pak Bahrudin, Guru Favorit, Guru yang Bukan Sekadar Guru

10 Juli 2025   20:35 Diperbarui: 10 Juli 2025   20:35 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Bahrudin (tengah) Guru Favorit SMKN 2 Pandeglang (Foto: Dokumentasi Pribadi)***

“Di sekolah, kadang ada pelajaran yang terasa membosankan atau berjalan begitu-begitu saja, tapi kehadiran seorang guru seperti  Pak Bahrudin membuat semuanya jadi berbeda....” (Akbar)

SETIAP siswa pasti memiliki seorang guru favorit mereka sendiri. Seorang guru yang bukan hanya mengajarkan pelajaran, tetapi juga menginspirasi untuk memberi arah, semangat, bahkan keyakinan dalam melangkah.

Bagi sebagian orang, mungkin guru favorit adalah guru yang menyenangkan. Guru yang suka bercanda.  Atau guru yang tidak terlalu ketat dalam memberi tugas.

Tapi untukku, guru favoritku adalah seseorang yang mampu menginspirasi siswa untuk belajar lebih giat. Guru yang mampu melihat potensi peserta didiknya hingga bisa membantu mengasahnya.

Dia adalah Pak Bahrudin, guru Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMKN 2 Pandeglang tempat aku pernah belajar selama tiga tahun.

Lalu apa yang membuat beliau jadi guru favorit dan menginspirasi para peserta didiknya?

1. Guru yang bukan sekadar guru

Pak Bahrudin bukanlah guru yang biasa. Beliau karakternya ramah, tapi bukan tidak tegas. Cara beliau mengajar pun mudah dimengerti. Kadang beliau sering mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mudah untuk dipahami.

Beliau juga sering memberikan motivasi-motivasi yang membuat semangat saat belajar.

Yang membuat beliau begitu istimewa bukan hanya cara mengajarnya yang sistematis dan mudah dipahami, tapi juga bagaimana beliau memperlakukanku dan siswa lain sebagai murid.

2. Guru yang mengetahui potensi yang dimiliki siswa

Beliau tahu akan potensi peserta didiknya dalam mempelajari materi-materi yang ia biarkan. Bahkan jika ada pertanyaan tertentu yang sudah aku kuasai beliau sering melarangku untuk menjawab.

Dari banyak teman sekelasku yang masih belum mengerti tentang materi yang disampaikan, Pak Bahrudin sering kali mengulang-ulang materinya. Dan itu kadang membuatku bosan. Kondisi  itupun diketahui beliau. Dan oleh karena itu Pak Bahrudin kerap tidak membiarkanku larut dalam kebosanan. Beliau banyak mambantu untuk menghilangkan kebosanan yang aku alami, dengan berbagai cara. Diantaranya, saat murid lain belajar tentang dasar-dasar jaringan, seperti mengenal topologi jaringan atau setting IP sederhana, beliau memberiku tantangan pelajaran tambahan.

Beliau mengajakku menyentuh materi yang bahkan belum kami pelajari di kelas. Ia memberiku tugas-tugas lanjutan seperti konfigurasi mikrotik tingkat menengah, membuat jaringan VLAN, atau bahkan mencoba membangun server lokal kecil. Sehingga aku merasa tertantang. Menurutku inilah yang seharusnya aku pelajari selama ini.

3. Guru yang memahami kemampuan peserta didiknya

Pak Bahrudin tidak pernah membedakan siswa dan siswi dengan cara yang tidak adil. Beliau tahu bahwa setiap orang belajar dengan cara dan kecepatan berbeda. Maka dari itu, saat beliau memberiku pelajaran lanjutan, beliau juga tetap mendampingi teman-temanku yang masih mengejar pelajaran dasar.

Hebatnya, beliau bisa melakukan itu semua dengan sabar. Beliau tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga bijaksana dalam memahami karakter siswa yang berbeda-beda.

4. Guru yang percaya dengan kemampuan siswanya.

Seiring waktu, apa yang beliau ajarkan mulai terasa manfaatnya. Saat teman-temanku masih bergulat dengan dasar-dasar, aku sudah mampu mengikuti program-program lanjutan. Dan oleh karena itu aku dianggap cukup cakap sebagai asisten beliau dalam mengajar. Aku dipercaya sebagai asistennya, terutama jika Pak Bahrudin sedang berhalangan.

Ada saat dimana Pak Bahrudin sibuk dengan kerjaannya sebagai teknisi. Kadang beliau tidak sempat untuk mengajar di kelas. Tapi berkat pelajaran yang diberikan beliau, aku bisa menggantikan beliau saat sedang sibuk.

Aku mengajarkan teman-teman sekelasku. Mereka bertanya aku menjawab. Kadang aku juga sering dijadikan pemandu teman-temanku yang lain saat sedang ujian praktik.

Kesimpulan: Di sekolah, kadang ada pelajaran yang terasa membosankan atau berjalan begitu-begitu saja, tapi kehadiran seorang guru seperti Pak Bahrudin membuat semuanya jadi berbeda. Beliau menunjukkan bahwa guru bisa jadi cahaya bagi peserta didiknya. Bisa membantu siswa tumbuh. Dan bahkan bisa mengubah masa depan seseorang. (Akbar)*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun