2. Guru yang mengetahui potensi yang dimiliki siswa
Beliau tahu akan potensi peserta didiknya dalam mempelajari materi-materi yang ia biarkan. Bahkan jika ada pertanyaan tertentu yang sudah aku kuasai beliau sering melarangku untuk menjawab.
Dari banyak teman sekelasku yang masih belum mengerti tentang materi yang disampaikan, Pak Bahrudin sering kali mengulang-ulang materinya. Dan itu kadang membuatku bosan. Kondisi  itupun diketahui beliau. Dan oleh karena itu Pak Bahrudin kerap tidak membiarkanku larut dalam kebosanan. Beliau banyak mambantu untuk menghilangkan kebosanan yang aku alami, dengan berbagai cara. Diantaranya, saat murid lain belajar tentang dasar-dasar jaringan, seperti mengenal topologi jaringan atau setting IP sederhana, beliau memberiku tantangan pelajaran tambahan.
Beliau mengajakku menyentuh materi yang bahkan belum kami pelajari di kelas. Ia memberiku tugas-tugas lanjutan seperti konfigurasi mikrotik tingkat menengah, membuat jaringan VLAN, atau bahkan mencoba membangun server lokal kecil. Sehingga aku merasa tertantang. Menurutku inilah yang seharusnya aku pelajari selama ini.
3. Guru yang memahami kemampuan peserta didiknya
Pak Bahrudin tidak pernah membedakan siswa dan siswi dengan cara yang tidak adil. Beliau tahu bahwa setiap orang belajar dengan cara dan kecepatan berbeda. Maka dari itu, saat beliau memberiku pelajaran lanjutan, beliau juga tetap mendampingi teman-temanku yang masih mengejar pelajaran dasar.
Hebatnya, beliau bisa melakukan itu semua dengan sabar. Beliau tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga bijaksana dalam memahami karakter siswa yang berbeda-beda.
4. Guru yang percaya dengan kemampuan siswanya.
Seiring waktu, apa yang beliau ajarkan mulai terasa manfaatnya. Saat teman-temanku masih bergulat dengan dasar-dasar, aku sudah mampu mengikuti program-program lanjutan. Dan oleh karena itu aku dianggap cukup cakap sebagai asisten beliau dalam mengajar. Aku dipercaya sebagai asistennya, terutama jika Pak Bahrudin sedang berhalangan.
Ada saat dimana Pak Bahrudin sibuk dengan kerjaannya sebagai teknisi. Kadang beliau tidak sempat untuk mengajar di kelas. Tapi berkat pelajaran yang diberikan beliau, aku bisa menggantikan beliau saat sedang sibuk.
Aku mengajarkan teman-teman sekelasku. Mereka bertanya aku menjawab. Kadang aku juga sering dijadikan pemandu teman-temanku yang lain saat sedang ujian praktik.