3 Tahun Belajar di Sekolah Menengah Kejuruan
Di tahun pertama masuk SMK pada tahun ajaran 2022/2023 , kami diperkenalkan pada banyak mata pelajaran baru. Tapi yang paling aku tunggu-tunggu adalah Komputer dan Jaringan Dasar.
Guru pengajarnya, Pak Agus. Ia adalah sosok yang sangat sabar dan telaten. Beliau selalu memulai pelajaran dengan cerita ringan. Kadang tentang pengalaman magang. Atau cerita tentang peristiwa lucu saat merakit jaringan di kantor klien. Suaranya tenang. Tapi setiap kata terasa jelas dan penuh makna. Itulah yang aku rasakan.
Di laboratorium, aku belajar menyambung kabel Unshielded Twisted Pair atau UTP. memasang konektor RJ-45. Hingga menguji jaringan menggunakan switch dan router.
Awalnya banyak kesalahan. Kabel tidak terhubung, lampu indikator tidak menyala atau mati, dan konfigurasi IP address salah. Tapi kami belajar dari kegagalan itu.
Tahun kedua adalah masa-masa paling sibuk. Selain pelajaran inti TKJ, kami mulai belajar Administrasi Sistem Jaringan, Pemrograman Dasar, dan mulai menggunakan software seperti Cisco Packet Tracer. Salah satu guru kami, Pak Bahrudin namanya. Ia sangat tegas tapi juga perhatian. Beliau mendorong aku dan tiga temanku untuk mengikuti Lomba Festival GEN Z Robotik. Aku dan temanku lolos seleksi perlombaan tingkat provinsi, meski hanya mendapatkan juara harapan 1, pengalaman itu membekas dalam hidupku.
Di tahun ketiga, kami semua melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Aku ditempatkan di sebuah Instansi pemerintah daerah setempat. Meskipun melenceng dari jurusan yang aku minati, di sana aku mendapatkan pengalaman bekerja.
Selain itu, di sana aku bekerja berhubungan dengan komputer yaitu mengetik surat ataupun membuat laporan di Word maupu Excel. Setelah PKL berakhir, pihak sekolah meminta untuk membuat laporan PKL. Jadi seperti itulah pengalamanku sekolah di SMKN 2 Pandeglang.
Bagiku, sekolah di SMK bukan hanya tentang belajar tapi juga mempraktikannya. Sekolah di SMK memberikan pengalaman bekerja di masa yang akan datang. Sedangkan SMA sepertinya lebih mengutamakan pengetahuan untuk bisa masuk ke Perguruan Tinggi.
Kesimpulannya, meskipun ujung-ujungnya sekolah hanya untuk mencari pekerjaan, namun demikian, ketika harus memilih antara SMK atau SMA sebaiknya kita sendiri yang harus menentukan jalan apa yang akan kita tempuh dengan cara mengenali minat dan bakat diri sendiri. Selain itu coba kenali apa yang kita sukai dan ketahui apa yang paling kita kuasai, sehingga kita dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan senang hati, tanpa beban dalam menerima pelajaran.Â
Yang lebih penting dari itu semua yaitu: motivasi, kemauan belajar, serta usaha keras siswa adalah kata kunci untuk menggapai kesuksesan dalam menempuh pendidikan dimanapun bersekolah.