Malam tanpa bintang-bintang
garis lintang yang memudar
awan hitam pekat
hawa dingin, menggigilkan hati, melumpuhkan akal-akal pemberontakan
ia adalah Eco
lahir, menghadirkan konfrontasi-konfrontasi bagi pembacanya
perihal "kebenaran harus ada fakta keadilan."
seorang papa tua, berjalan menyusur jauh ke dalam hati
jiwa-jiwa yang kehilangan kebahagiannya,
pada apa engkau merayu bunga Kanti semerbak layu itu
pada jejalan bahasa,
engkau Eco, membawa konfrontasi melawan konfrontasi
Di ujung yang tiada akhir itu,
seorang tua merayu malamÂ
bahwa "anak manusia bisa membunuh hidup atas nama apapun,Â
bahkan atas nama cinta, ia pasti mengancammu."
Kota Semarang, 16 Maret 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI