Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hari Itu Affan Kurniawan Tak Lagi Pulang Ke Rumah

28 September 2025   10:39 Diperbarui: 28 September 2025   12:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 

Namun bagi ibunya,
Affan bukan martir.
Ia anak sulung yang suka bercanda,
yang menyisihkan uang tips
untuk menolong keluarga.

Malam berkabung berubah jadi hujan batu.
Ibunya memeluk jasad Affan, berbisik:

"Anakku, pulanglah dalam damai.
Engkau tumbuh dalam kesulitan,
namun pergi dalam cahaya
yang tak bisa dipadamkan."

-000-

Affan tak lahir untuk jadi pahlawan.
Namun sistem yang timpang
mengangkatnya ke panggung sejarah.

Ia martir sederhana,
anak muda 21 tahun
yang hanya ingin hidup biasa.

Musim sudah berganti.
Tapi kota masih berbau gas air mata.  

Di antara reruntuhan spanduk dan batu berserak,  
sebuah nama terus tumbuh dari bibir rakyat: Affan.  

Ia hidup kembali dan dihidupkan lagi,
dalam seruan,  
dalam mitos,
dalam slogan,
bukan hanya sebagai korban,  
tetapi sebagai gema nurani  
yang menolak dilupakan.

Seorang penyair membayangkan apa yang tersisa:

Di sudut kamar Affan, seragam ojol masih tergantung---
keringat dan debu jalanan melekat di serat kain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun