Saya juga pengagum pak DWIANTO.
Beliau terliat sabar priyantune.
Hanya bisa membuat puisi untuk beliau sebagai wujud simpati atas perjuangan beliau.
Nyi Lotus eNHa :
  *PIGURA SANG*
   *PENGGUGAH*
_________&&&______
Aroma mawar menguar dari celah jendela kamar.
Kecipak air memercik saat hujan deras meluncur.
Lamunan melayang ke kisah masa silam.
Saat goresan pena merangkai tulisan...
di lembar kosong yang kini hilang.
Huruf demi huruf terangkai dalam kata.
Kata demi kata terangkai dalam kalimat.
Kutuangkan segala asa.. imaginasi dan khayalan.
Berkas-berkas itu berhamburan.
Seperti tertiup angin di padang gersang.
Cerita yang tidak pernah ditayangkan.
Namun saatku membaca berita koran.
Tentang perginya sang maestro sastrawan.
Geliat tangan ingin mengulang.
Menulis cerita panjang.
Tentang arti hidup dan kehidupan.
Setangkai mawar aku persembahkan.
Untukmu inspirator kebanggaan.
Yang telah menginspirasi.. mencerahkan.
Untukmu sang pahlawan..
Yang berbagi aneka kisah perjuangan.. nilai-nilai kebajikan dan petualangan.
Serta imaginasi dan misteri yang tertuang.
Hormatku slalu untukmu guru..
Jejakmu akan kukenang..
Kusimpan dalam PIGURA kenangan.
Berisi semangat sang PENGGUGAH yang tak lekang oleh jaman.
Selamat jalan sang sastrawan.
Yang menyebarkan aroma kebajikan.
Seperti aroma mawar yang masih menguar.
Dari sudut ruang taman.