Kabar pameran itu sampai ke desa. Ibunya melihatnya dari ponsel milik tetangga. Ia tersenyum, menatap langit sore yang berwarna jingga. "Bayu sudah pulang, meski tubuhnya belum," katanya pelan.
Dan di kota besar yang selalu tergesa itu, seorang pemuda kembali menemukan suaranya. Bukan dari hiruk-pikuk dunia seni modern, tapi dari kenangan tentang sawah, rumah kayu, dan senyum Ibu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!