Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seni Melipatgandakan Rezeki

12 Mei 2019   04:53 Diperbarui: 12 Mei 2019   12:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak pernah berpikir sebelumnya, apakah ini semua merupakan Hikmah dan ganjaran dari sedekah yang tidak seberapa tersebut, tapi sejak itu saya sangat menjaga rezeki yang saya terima, dan mensyukurinya dengan terus berbagi kepada sesama.

Allah berfirman bagi hambanya yang kesulitan ekonomi untuk bersedekah dan menjanjikan adanya kemudahan setelah kesulitan. Firman Allah dalam Surat At-Thalaq Ayat 7,

"Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan."

Apa yang dijanjikan Tuhan selalu ditepatinya, selama apa yang diperintahkannya kita laksanakan, dan apa yang dilarangnya kita tinggalkan. 

Akhirnya saya memahami bahwa, sedekah itu adalah salah satu seni untuk melipatgandakan rezeki, dan melanggengkan rezeki.

Tapi saya juga mengalami akibat dari kufur nikmat. Ujian terberat orang yang berlimpah rezeki adalah kufur nikmat. Tidak menggunakan rezeki yang diterima untuk hal-hal yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri, maupun bagi orang lain. Setiap dari rezeki yang kita peroleh, ada hak orang lain didalamnya, dan itulah yang harus kita keluarkan.

Saya terlena dengan berlimpahnya rezeki, sehingga saya lupa pada kebiasaan yang saya lakukan, saya menjadi kufur nikmat. Tahun 2014 Tuhan mencabut semua nikmat yang saya sudah terima, sehingga membuat saya kehilangan pekerjaan, kehidupan ekonomipun berubah secara drastis.

Tapi saya tidak frustasi, saya merasa semua adalah siklus hidup yang memang harus dihadapi, bersyukurnya saat itu tanggung jawab saya pada anak-anak sudah selesai, karena mereka sudah mandiri semua. Keadaan itu saya anggap sebagai masa pengsiun saya, dan Tuhan menginginkan agar saya istirahat, setelah 30 tahun terus bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun