Berbeda dengan sebagian masyarakat Indonesia yang ada di dalam negeri, masifnya berita bohong yang ditebar di media sosial, terutama Facebook dan WhatsApp Group, maupun YouTube, dan semua imformasi bohong tersebut dipercayai mentah-mentah, tanpa terlebih dahulu dicerna.
Itupun dilakukan sebagian besar bukan cuma masyarakat menengah kebawah, bahkan masyarakat kelas menengah keatas pun berprilaku yang sama, mudah terkontaminasi berita bohong.Â
Ditambah lagi penyebaran ini melalui dakwah-dakwah yang menyesatkan, sehingga masyarakat sangat mempercayai, karena disampaikan oleh orang-orang yang memang berjubah agama.
Tapi itulah realitasnya, meskipun politik Identitas itu dipertontonkan secara jelas, namun hanya sebagian kecil masyarakat yang menyukai politik identitas, karena di Indonesia politik Identitas sudah terlalu lama hadir, sementara sebagian besar masyarakat sudah semakin cerdas, dan sangat tahu bahwa agama hanya digunakan sebagai alat politik.
Berdasarkan hasil Quick Count berbagai lembaga survei saat ini, sementara Jokowi-Ma'ruf lebih unggul dari pasangan Prabowo-Sandi, dari hasil perhitungan sementara KPU juga demikian. Artinya  Politik Identitas yang diusung oleh kubu Prabowo-Sandi, gagal memenangkan dominasi masyarakat, karena sebagian besar masyarakat Indonesia tidak setuju dengan Politik Identitas.