Mohon tunggu...
Ajie Muhammad Ikhsan
Ajie Muhammad Ikhsan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hanya Mahasiswa Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Media Sosial untuk Mengembangkan UMKM di Masa New Normal

3 November 2020   20:25 Diperbarui: 3 November 2020   21:08 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi virus Corona sampai sekarang belum usai. Hal ini berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di Indonesia terutama yang paling berdampak adalah bisnis UMKM. berdasarkan Dana Moneter International (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global di 2020 menjadi negatif. Pasalnya semua aktivitas ekonomi di dunia menurun drastis terutama Indonesia, himbauan dari pemerintah seperti PSBB (pembatasan sosial berskala besar) atau protokol kesehatan seperti (penggunaan masker, social distancing), bahkan untuk belajar dan beribadah pun harus rumah setidaknya dapat dikatakan "bertahan" di masa pandemic wabah virus corona covid-19 ini. Bisnis UMKM kini bertahan dengan cara menggunakan kegiatan melalui online atau daring. Adanya jaringan internet kini membantu para pembisnis UMKM harus melakukan adaptasi terhadap perubahan ini. Maka dari itu adanya  media sosial juga turut membantu berbagai kemudahan dari strategi yang diterapkan saat pandemi ini.

Pandemi virus corona memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis, khususnya industri UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat setidaknya ada 37.000 pelaku UMKM merasakan dampak dari virus corona. Menurut Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, perubahan pola perilaku konsumen berpengaruh langsung kepada retail modern yang mengakibatkan terjunnya transaksi sebesar 80-85 persen untuk produk non pangan dan 30-40 persen untuk produk makanan semenjak penerapan PSBB di bulan April.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia tahun 2018, pengguna internet dalam kurun waktu 2010 hingga 2017 meningkat tujuh kali lipat. Data yang dipublikasi dari databoks.katadata.co.id mengungkapkan pengguna internat di Indonesia pada tahun 2018 telah mencapai 95,2 juta jiwa. Tumbuh 13,3 persen dari tahun sebelumnya, dan diperkirakan akan tumbuh 10,2 persen hingga 2023. Fenomena pertumbuhan pengguna internet ini membuktikan bahwa pertumbuhan dunia digital semakin pesat. Geliat tumbuhnya pengguna internet ini berimbas pada industri bisnis yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan teknologi digital, seperti PT Telkom yang mampu mencapai laba sebesar Rp 135,57 triliun pada 2019. Ini adalah refleksi tingginya kebutuhan masyarakat terhadap ekonomi digital di Indonesia. Tokopedia melaporkan peningkatan jumlah penjual baru di era pandemi. Dari 5 juta penjual meningkat menjadi 7,8 juta penjual. Tumbuhnya bisnis digital semakin mengonfirmasi ekosistem ekoknomi digital yang semakin berkembang.

Riset dari LPEM UI menyebutkan ada beberapa UMKM yang bersinar, yaitu UMKM yang memproduksi produk-produk herbal, buah-buahan, dan sayur-sayuran  yang baik untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini disebabkan masyarakat yang mulai mengganti pola hidup menjadi lebih sehat. Akibat penurunan ekonomi ini, sejumlah negara pun perlahan-lahan menerapkan "new normal" guna mendorong kembali roda perekonomian. Mereka secara perlahan-lahan mulai mencabut pembatasan sosial demi menyelamatkan pekerjaan masyarakat dan memulai kembali aktivitas perekonomian.

Tidak terkecuali Indonesia, pemerintah mulai mengkampanyekan "new normal" dengan mengizinkan karyawan berusia dibawah 45 tahun untuk kembali bekerja.  "New normal"akan ditandai dengan pola produksi dan konsumsi yang baru, dengan begitu digitalisasi dan otomatisasi yang semakin dipercepat. Lalu bagaimana manfaat  media sosial dapat membantu yang UMKM untuk menjaga kestabilan omset nya di masa pandemi ini simak ulasannya :

1. Membantu Pencarian Target Konsumen Lebih Efektif

Geo-targetting merupakan langkah yang efektif bila Anda ingin mengirimkan pesan kepada target konsumen secara spesifik berdasarkan lokasi mereka. Sosial media seperti Facebook dan Twitter memiliki perangkat pendukung yang membantu Anda untuk menyajikan informasi yang sesuai bagi konsumen. Hal ini bisa dilakukan saat pandemi ini karena rata-rata pengusaha UMKM akan menggunakan sosial media sebagai target mendapatkam konsumen bisa tercapai. Apalagi saat ini pencarian target melalui Facebook ataupun Twitter sangatlah mudah didapat oleh konsumen.

2. Membantu Menemukan Konsumen Saat Pandemi

Sosial media seperti Instagram membantu bisnis kecil untuk menemukan konsumen dan mencari konsumen yang potensial.Jika Anda ingin mencari konsumen dengan lokasi yang berdekatan dengan Anda, pencarian berdasarkan lokasi terdekat bisa dilakukan dengan Instagram. Selanjutnya Anda akan menemukan calon konsumen yang bisa dihubungi sehubungan dengan promosi bisnis Anda. Anda bisa menggunakan fitur location agar mudah ditemukan calon konsumen yang dekat dengan lokasi bisnis Anda. Lalu untuk mencari konsumen, seperti sebelumnya Anda bisa memanfaatkan #hashtags yang terkait dengan bisnis anda, kemudian gunakan untuk menemukan calon konsumen yang sesuai.

3. Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Anda

Media sosial juga bisa digunakan untuk membangun brand bisnis kita, tetapi memang butuh usaha keras. Tapi dengan adanya kemudahan dan fitur yang ada di media sosial sekarang ini, pelaku bisnis bisa meningkatkan brand awareness yang lebih memikat. Bahkan tanpa harus beriklan pun, melalui media sosial bisa melakukan itu secara gratis. Tinggal bagaimana mengelolanya dengan tepat saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun