Mohon tunggu...
Ajang Suryana
Ajang Suryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Saya ajang suryana, lahir di Sumedang. pada saat ini saya sedang menempuh pendidikan s1 di UIN Sunan Gunung Djati bandung. hobi saya yaitu haiking, membaca dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Filosofi Teras: Membentuk Mental yang Tangguh

10 November 2022   22:37 Diperbarui: 10 November 2022   22:53 2540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul Buku      : Filosofi Teras

Penulis             : Henry Manampiring

Penerbit           : Penerbit buku Kompas, 2018

Cetakan           : ke 25, 2021

Tebal               : xxviii+298 Halaman

Peresensi         : Ajang Suryana

Sepanjang manusia hidup pasti akan mengalami masalah, entah itu masalah dengan teman, keluraga, diri sendiri dan sebagainya. Akan tetapi kebanyakan manusia memiliki masalah disebabkan dari hal-hal terkecil seperti marah ketika dibilang gendut, marah ketika ditolak gebetan, marah ketika macet dan masih banyak lagi. 

Disamping itu juga manusia menginginkan kehidupan yang tenang dan bahagia tanpa memusingkan masalah. Salah satu cara menemukan ketenangan dapat manusia jumpai dengan pengendalian diri ala Filosofi Teras.

Buku filosofi teras merupakan karya yang ditulis oleh seorang blogger yang ternama di Indonesia yaitu Henry Manampiring. Buku ini kerap sekali banyak digemari oleh semua orang karena pembahsannya yang relate dengan kehidupan sekarang. 

Dalam buku ini juga dibahas mengenai bagaiamana caranya agar manusia dapat hidup Bahagia dan santuy. Terbitnya buku filosofi teras ini dilatarbelakangi oleh peristiwa yang dialami oleh penulis yaitu gangguan Major Depressive Disorder. 

Pada saat itu Henry Manampiring mengalami fase yang cukup sulit yaitu mengalami kemurungan yang tidak bisa dijelaskan. Dengan berjalannya waktu kemuruangan yang tidak jelas itu semakin menguat dalam dirinya sehingga menyebabkan dirinya selalu berpikir negative dan mengalami kesedihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun