Mohon tunggu...
aizyah amalliah sukri
aizyah amalliah sukri Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya membaca buku fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

membangun generasi emas 2025 : peran karakter dan perguruan tinggi di era digital

21 September 2025   08:39 Diperbarui: 21 September 2025   08:39 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

universitas aisyiyah yogyakarta

Pembinaan Karakter untuk Penyiapan Generasi Emas 2025

Generasi Emas 2025 adalah cita-cita besar bangsa Indonesia untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter. Untuk mewujudkan hal tersebut, pembinaan karakter menjadi aspek utama yang harus ditanamkan sejak dini, khususnya bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.

Setiap manusia memiliki "10 tombol ajaib" dalam dirinya yang berfungsi sebagai daya penggerak, seperti kesenangan, kebanggaan, rasa ingin tahu, minat, tujuan hidup, kebutuhan, manfaat, tantangan, keyakinan, dan makna. Tombol-tombol ini perlu diaktifkan agar seseorang dapat menjalani hidup dengan penuh semangat, arah, dan kebermaknaan.

Selain itu, kesuksesan juga menuntut disiplin dan kemampuan menunda kesenangan jangka pendek demi mencapai tujuan jangka panjang. Seperti disampaikan Brian Tracy, kunci keberhasilan adalah konsistensi dalam menjaga fokus serta tidak mudah tergoda oleh hal-hal sesaat yang bisa mengalihkan dari cita-cita besar.

Materi juga menekankan bahwa 90% perilaku manusia dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar, yang terbentuk dari pengalaman masa lalu, keyakinan, ketakutan, keinginan, serta lingkungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk membangun mindset positif agar dapat mencetak perilaku yang mendukung kesuksesan.

Di sisi lain, mahasiswa juga perlu memahami konsep Ikigai, sebuah filosofi Jepang tentang menemukan makna hidup. Ikigai terletak di persimpangan antara apa yang kita cintai, apa yang kita kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang bisa memberi penghidupan. Dengan menemukan ikigai, mahasiswa tidak hanya sekadar mengejar kesuksesan materi, tetapi juga menjalani hidup yang penuh makna dan kontribusi.

Setiap manusia juga memiliki kebutuhan dasar untuk dihargai, dihormati, dan memiliki otonomi. Ketika kemerdekaan pribadi ini diakui, seseorang akan lebih termotivasi untuk berkembang. Hal ini sejalan dengan peran mahasiswa sebagai individu yang mandiri, kreatif, dan mampu berkontribusi bagi masyarakat.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter, kendali diri, kesadaran akan kebutuhan manusia, serta menemukan ikigai, mahasiswa dapat menyiapkan diri menjadi bagian dari Generasi Emas 2025. Generasi ini bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional, spiritual, dan moral sehingga mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

pemateri : irfan amale

Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun