Apakah kilauanku menyakiti matamu,Â
atau apakah kenyataan itu terlalu pahit untuk dihadapi?Â
Kelap-kelip yang lahir dari langit yang diterangi bintang,Â
terlalu liar untuk tempat yang tenang ini.Â
Aku tidak pernah bermaksud untuk membutakan pandanganmu,Â
hanya berjalan dalam cahaya yang selalu kukenakan,Â
tetapi beberapa hati membekuÂ
ketika berhadapan dengan kenyataan
--- jenis cahaya yang tidak dapat dirobek.Â
Kau menatapku, lalu berpaling,Â
seolah-olah matahari datang terlalu dekat,Â
tetapi sayang, aku tidak meredup karena siang hari,Â
atau menyusut agar sesuai dengan ketakutanmu.Â
Jadi jika aku bersinar dan membuatmu tersentak,Â
ketahuilah ini: Aku terbakar dengan tujuan terang,Â
bukan hanya nyala api,Â
tetapi setiap inci seorang wanita yang terbungkus dalam cahayanya sendiri.
::::
Ini adalah terjemahan dari poem yang aku buat sebelumnya yang berjudul "Did my sparkle hurt your eyes?"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI