Literasi merupakan komponen utama dalam pendidikan, yaitu bagian yang tidak bisa lepas dan terpisahkan dengan dunia pendidikan. Tingkat literasi bisa mempengaruhi khualitas pendidikan, namun khualitas pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat literasi. Contohnya di Finlandia. Finlandia merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Finlandia juga merupakan salah satu negara dengan tingkat literasi terbaik di bidang baca tulis, numerasi, dan sains dari tahun ke tahun melalui Programme for Internasional Student Assesment (PISA) yang diadakan setiap tiga tahun sekali. Ini menjadi bukti bahwa kedua hal tersebut, yaitu literasi dan pendidikan, merupakan bagian yang saling mempengaruhi satu sama lain.Â
Namun mirisnya di Indonesia,tingkat literasi masih sangat rendah. Dari hasil test Programme for Internasional Student Assesment (PISA), Indonesia selalu menjadi salah satu negara terbawah dalam literasi. Ini mendorong pemerintah agar lebih gencar dalam mengembangkan literasi di Indonesia. Pemerintah dari 2016 sudah membuat program Gerakan Literasi Nasional (GLN). Dalam mendukung gerakan literasi ini, tiga mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu Aisyah dari Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam, Muhammad Akmaludin dari Prodi Pendidikan Administrasi, dan Cinda Fitria Gunawan dari Prodi Psiokologi, yang sedang melaksankan KKN Tematik di SD Labshool mengadakan Pembinaan Karya Tulis untuk siswa kelas 5. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 minggu dari tanggal 4 September sampai 26 September. Kegiatan pada minggu pertama yaitu sosialisasi dan pembinaan, minggu kedua difokuskan dengan pengerjaan dan pembinaan, dan minggu ketika pengumpulan karya tulis, penyuntingan, serta pencetakan.Â
Karya tersebut menjadi buku yang berjudul Cerita-cerita kita. Cerita-cerita kita merupakan kumpulan cerpen yang ditulis oleh anak-anak kelas 5 SD Labshool. Buku ini menjadi bukti bahwa mengembangkan literasi itu sebenarnya membutuhkan dukungan, peluang, dan motivasi. Tentu sebenarnya hal ini bisa didapatkan dari madrasah pertama, yaitu keluarga. Dimulai dri keluarga, penulis yakin, kemampuan literasi akan meningkat secara signifikan. Karena segala hal yang besar dimulai dari hal-hal yang kecil.