Mohon tunggu...
Sitiaisyah
Sitiaisyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tata Cara Produksi dalam Perspektif Hadits

23 Februari 2018   13:09 Diperbarui: 23 Februari 2018   13:21 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Produksi adalah sebuah proses yang terlahir di dunia ini semenjak manusia menghuni planet. Produksi sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan perdaban ma nusia dan Bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Sehingga manusia di anjurkan untuk selalu semangat dalam berproduksi. Sebagaiman hadits Nabi di bawah ini yang mejelaskan tentang produksi:

"dari Abu Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: hendaklah seseorang diantara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak meminta-minta) dari manusia yang itu lebih baik dari pada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawabnya" (HR Muslim).

Dari hadist tersebut dapat ditarik pengertian bahwasanya Rasulullah SAW melarang ummatnya untuk meminta-minta, selagi ia kuat untuk mencari nafkah sendiri. Karena pekerjaan rendah seperti apapun (buruh ksar dll). Tidaklah lebih hina dari pada meminta minta karena sesungguhnya orang meminta minta itu sedang membuat diri mereka kelihatan hina dimata orang lain. Dalam kata " Hendaklah seseorang diantara kalian berangkat pagi- pagi sekali mencari kayu bakar.", disini nabi memerintahkan umatnya untuk selalu berusaha dalam bekerja , tidak bermalas malasan , selalu semangat walaupun apekerjaan itu melelahkan dan rendah dihadapan manusia, karena sesuatu yang rendah di hadapan manusia belum tentu rendah dihadapan Allah. Kata kayu bakar diatas hanyalah sebagai kiasan , karena pada zaman nabi pekerjaan tidak banyak seperti sekarang. Dan rata-rata umat Nabi pada waktu itu banyak yang bekerja sebagai kayu bakar. Perintah mencari nafkah ini juga di sebutkan dalam Al-Qur'an surat At-taubah ayat 105 yang berbunyi:

"Dan katakanlah "bekerjalah kamu maka Allah akan melihat perlakuanmu, begitu juga RasulNya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan di kembalikan kepada (Allah) yang maha mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepadamu apa yang telah kamu katakana." Untuk itu ketika hadits dan Al-Qur'an menegaskan. Maka. Perintah itu adalah suatu kewajiban.

Setelah Nabi memerintahkan ummatnya untuk mencari rezeki atau nafkah, Rasulullah memerintahkan untuk mensedekahkan sebagian harta hasil dari umatnya bekerja sendiri untuk di berikan kepada orang lain yang membutuhkan, jika harta tersebut lebih dari yang di butuhkan. Karena perlu di ketahui, sebagian dari harta kita adalah hak atau milik orang lain yang lebih membutuhkan. Untuk itu Nabi menganjurkan demi menjaga kesucian harta kita, kita harus bersadaqah, karena semakin banyak kita bersadaqah, harta kita tidak akan semakin berkurang, bahkan akan semakin bertambah. Karena Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih indah. Dan Allah mengetahui, siapa sja hambanya yang selalu menjaga hartanya dalam hal kebaikan.

Dalam perspektif hadits inipun menjelaskan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di pada tangan di bawah. Karena islam sangatlah mencintai orang yang dermawan, dari pada orang yang menunggu uluran tangan orang lain, sedangkan orang tersebut masih mampu untuk bekerja, dan ia lebih memilih untuk meminta-minta, islam sangatlah tidak menyukainya. Karena hal seperti itu yang sekarang banyak terjadi, dan mengatasnamakan mereka adalah orang islam, sehingga membuat nama baik islam tercoreng. Ketika seseorang mencari harta, lalu ia mendapatkan rezki yang banyak, janganlah ia menikmati sendiri melaikan ia berkewajiban memberikan kepada keluarganya terutama yang mejadi tanggung jawabnya, sebagaiman telah di jelaskan dalah hadits di atas "mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawabmu."

Tapi perlu di ketahui setelah kita mempelajari perspektif salah satu hadits dalam produksi, kita harus mengetahui tata cara produksi, karena untuk mengamalkan hadits tersebut kita harus terjun terlebih dahulu. Untuk itu saya akan memaparkan sedikit tentang langkah atau teknik untuk proses perencanaan dan kontrolsebuah produksi, yang meliputi empat tahapan yaitu routing, penjadwalan, despatching, dan tidak lanjut.

  • Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan produksi dan control. Routing dapat didefinisikan sebagai proses penetuan jalur (rute) pekerjaan dan urutan operasi
  • Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi dan kontrol muncul setelah routing.
  • Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi dan kontrol. Ini adalah tindakan, melakukan atau tahap implementasi. Muncul setelah routing dan penjadwalan. Dispatching berarti memulai proses produksi. Ini memberikan kewenangan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan. Hal ini didasrakan pada rute.
  • Tindaklanjut atau expediting adalah langkah terakhir dalam perencanaan produksi dan kontrol. Ini adalah perangkat pengendali. Hal ini berkaitan dengan evaluasi hasil.
  • Kesimpulannya bahwasannya manusia dalam menjalankan hidup di dunia ini harus selalu menjaga dirinya atau agamanya, agar tidak terlihat rendah di hadapan orang dan agama lain. Yaitu dengan cara selalu berusaha dalam mencari harta sampai ia menjadi seorang yang hebat dan kaya, sehingga ia bias memberikan sebagian hartanya kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Dan supaya ia bias menafkahi keluarga yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

Dalam masalah mencari nafkah ini bukan hanya hadits saja yang berbicara, Al-Qur'an juga memerintahkannya. Bahkan dunia inipun menuntut kita untuk mencari nafkah. Karena dilihat dari realita yang ada dunia ini kejam, tak gampang menemukan orang dermawan yang siap memberikan kita uang setiap saat, untuk memenuhi kebutuhan kita. Dama rukun islam pun menuntut kita untuk mencari harta, supaya kita dapat membayar zakat dan menunaikan ibadah haji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun