Mohon tunggu...
Herman Susilo
Herman Susilo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STES BN

I am a profesional, lecture and musician

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Key Performance Indicator dalam Perspektif Karyawan (Bagian ke II)

20 Maret 2024   10:43 Diperbarui: 20 Maret 2024   10:55 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya dengan judul yang sama.
Sedikit mereminder apakah itu KPI, secara umum KPI adalah suatu alat ukur yang menghasilkan suatu nilai. KPI bersifat objektif dan linear dengan tujuan atau goals perusahaan.


Tujuan KPI secara umum adalah untuk meningkatkan kinerja secara objektif bagi para karyawan. Dengan penetapan indikator kerja yang jelas dan terarah, maka kinerja akan meningkat yang pada akhirnya akan menghasilkan output yang baik sesuai target dan harapan manajemen.
Selain itu juga KPI dapat dijadikan alat monitoring atas progres pekerjaan karyawan yang sudah ditargetkan.


Jadi secara umum keuntungan bagi perusahaan dengan pencapaian KPI yang baik adalah tercapainya target yang sudah ditetapkan.
Lalu bagaimana dengan karyawan? Apa keuntungan bagi karyawan dengan diberlakukanya sistem KPI ?
Pada prakteknya pemberlakuan KPI pada suatu perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah, dikarenakan diperlukan disiplin dan konsisten dalam menjalankannya.
Selain itu juga diperlukan perangkat pendukung yang dapat menyajikan perhitungan progress maupun perhitungan akhir.


Walaupun sistem yang dijalankan sudah melalui suatu program perhitungan khusus, (misalnya program performance management yang biasa disediakan pada program HRIS suatu perusahaan), namun pada kenyataannya tetap saja implementasi KPI pada suatu perusahaan selalu dihadapkan pada beberapa hal yang dapat menjadi obstacle yang menyebabkan hasil KPI tidak akurat dan tidak mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.


Banyak permaslahan yang dapat menghambat jalannya program KPI dengan baik pada suatu perusahaan, namun penulis hanya menyajikan beberapa permasalahan umum saja yang seringkali terjadi pada implementasi KPI, yaitu;
1. Kurangnya pemahaman karyawan sebagai user KPI maupun atasan langsungnya sebagai pihak yang menentukan indikator maupun bobot KPI bawahannya.
2. Kurangnya campaign, sosialisasi dan training pemahaman tentang KPI oleh Departemen HR bagi karyawan.
3. Kurangnya media, program, atau aplikasi yang mendukung dalam menjalankan,  monitoring dan perhitungan KPI.
4. Kurangnya dukungan dari top manajemen dalam memberikan support bagi keberlangsungan program KPI, dikarenakan bagi sebagian top manajemen masih beranggapan bahwa KPI hanya membuang waktu dan bersifat administratif saja.
5. Belum atau tidak adanya karyawan khusus yang menangani jalannya proses atau program KPI. Hal ini dibutuhkan mengingat pelaksanaan KPI memerlukan arahan, monitoring, verifikasi dan pentabulasian data KPI setiap karyawan.


Permaslahan yang umumnya terjadi seperti point-point diatas menyebabkan pelaksanaan program KPI tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada akhirnya KPI hanya sekedar "ada-ada an" saja, agar perusahaan lebih kelihatan bonafide, sudah punya alat ukur dan sebagainya.


Persepsi karyawan tentang KPI pun bukan lagi menganggap KPI sebagai tools untuk meningkatkan kinerjanya tetapi sekedar pemenuhan kewajiban, supaya kelihatan mendukung program perusahaan.
Dalam kondisi demikian, maka tanpa disadari mulai muncul pemikiran-pemikiran negatif dalam benak karyawan tentang KPI,  KPI adalah sesuatu yang "ribet", adminsitratif, banyak menyita waktu dan sebagainya. Alhasil karyawan bekerja tidak terarah dan hanya berdasarkan intuisi saja dalam mencapai target pekerjaannya.

Apakah setelah menggunakan KPI, karyawan akan mencapai target sesuai yang diharapkan perusahaan?
Belum tentu,  karena banyaknya dimensi-dimensi yang harus dipenuhi, namun paling tidak dengan diberlakukannya KPI,  akan membawa karyawan lebih fokus, terarah dan lebih terprogres dalam melakukan pekerjaannya. Yang tidak kalah penting adalah karyawan lebih disiplin, karena salah satu kewajiban dalam KPI adalah adanya kewajiban menyajikan evident atau bukti data atas pencapaiannya, dimana data tersebut harus disajikan sesuai batas waktu yang sudah ditentukan.


Demikian apa yang saya sajikan ini.
Mohon maaf jika ada pendapat atau kata-kata yang kurang tepat, kami sangat membuka masukan dan ruang diskusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun