Meskipun belum fokus penuh, mereka udah punya rencana jangka panjang juga. Salah satunya, pengin nyetak katalog versi cetak buat dibagiin ke anak-anak pondok. Katalognya udah ada versi digital, tapi kalau dicetak kan lebih berasa gitu, lebih "niat".
Soal ekspansi ke e-commerce atau online shop, sejauh ini belum ada rencana. Mereka lebih milih jalan pelan tapi pasti. Yang penting, usaha tetap jalan, pesanan tetap datang, dan mereka masih bisa kuliah dengan tenang.
Harapan: Semangat Terus UMKM Kecil!
Di akhir obrolan, harapan Naila sederhana tapi ngena banget: semoga UMKM kecil di Indonesia tetap semangat bersaing. Terutama buat UMKM rumahan yang omsetnya masih kecil dan belum paham digital marketing. Dia pengin banget UMKM-UMKM kayak gitu bisa naik level dan bisa ngikutin zaman digital, biar tetap eksis dan nggak kalah saing.
Dari Rajutan Jadi Harapan
Kisah ini bukti kalau usaha nggak harus selalu dimulai dari modal besar atau rencana yang matang. Kadang, cukup dari "iseng-iseng" dan teman yang kasih ide. Selama ada kemauan, waktu buat belajar, dan semangat buat berkembang, siapa pun bisa jadi pelaku UMKM yang keren.
Jadi, buat kamu yang punya hobi tapi belum kepikiran buat dijadiin cuan, siapa tahu ini saatnya. Nggak usah nunggu sempurna, mulai dulu aja. Siapa tahu, dari benang dan jarum, kamu bisa bikin karya yang bikin orang jatuh cinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI