Mohon tunggu...
Aisyah Ghina Hanindita
Aisyah Ghina Hanindita Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga NIM : 24107030042

Bukan sosok yang pandai berpuisi hanya seorang penulis pemula yang ingin menyampaikan kata - kata melalui sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ramadhan Berkisah : Kisah Inspritif dari Seorang Anak Bernama Raja

27 Maret 2025   00:18 Diperbarui: 27 Maret 2025   00:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kegiatan Ramadhan Berkisah (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, banyak sekali kegiatan baik yang dilaksanakan di Bulan Ramadhan contohnya seperti buka bersama, pengajian, tadarusan, TPA, dll. Nah ada ngga sih hal rutin yang sering dilakukan di desa kalian? Contohnya di desaku yang memang rutin mengadakan TPA untuk anak - anak kecil. Ini dia cerita tentang salah satu kegiatan TPA tersebut.

Di bulan Ramadhan, TPA Masjid Ar-Rahman rutin mengadakan berbagai kegiatan setiap sore, mulai dari belajar mengaji, ceramah keislaman, hingga kegiatan mendidik lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan para santri. Salah satu acara spesial yang diadakan adalah "Ramadhan Berkisah," yang menghadirkan kisah-kisah penuh hikmah untuk menginspirasi anak-anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Untuk TPA kali ini, panitia mengundang pendongeng yaitu Ustadz Muhammad Arifudin yang biasa disapa Kak Arif. Beliau mendongeng dengan gaya yang lucu dan mudah dimengerti sehingga anak-anak TPA menyukainya dan mereka semua mendengarkan kisah dengan seksama.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Acara "Ramadhan Berkisah" dimulai dengan saya dan teman saya sebagai pembawa acara. Kami membuka dengan bacaan surat Al-Fatihah, syahadat, doa untuk kedua orang tua, doa dunia akhirat, dan doa sebelum belajar. Setelah pembukaan, tibalah saatnya ke acara inti, yaitu dongeng yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Arifudin. Sebelum memulai kisahnya, beliau mengajak peserta untuk melakukan ice breaking dengan tepuk anak sholeh dan tepuk kepala, pundak, lutut, kaki untuk menguji kecepatan daya ingat.

Kisah kali ini menceritakan tentang seorang anak bernama Raja. Suatu malam, Raja mengatakan kepada ibunya bahwa ia ingin mengumandangkan azan Subuh di masjid. Ibunya senang mendengar keinginan Raja, tetapi ia berpesan agar tidak memaksakan diri jika tidak bisa bangun pagi.

Namun, keesokan paginya, Raja benar-benar bangun lebih awal dan langsung membangunkan ibunya. Ibunya yang masih terkejut bertanya mengapa ia bangun sepagi itu. Dengan penuh semangat, Raja mengingatkan ibunya tentang niatnya untuk azan di masjid. Sang ibu pun menyarankan agar Raja membangunkan ayahnya juga. Ketika Raja membangunkan ayahnya, reaksi ayahnya pun sama, terkejut dengan semangat anaknya untuk pergi ke masjid. Namun, ayahnya menasihati agar Raja mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian yang lebih bersih dan wangi sebelum berangkat ke masjid.

Setelah mengganti pakaian, Raja bergegas menuju masjid bersama ayahnya. Sayangnya, ketika sampai di masjid, seorang kakek sudah lebih dulu mengumandangkan azan. Meskipun begitu, Raja tetap melanjutkan langkahnya untuk menunaikan salat berjamaah. Namun, ketika sujud di rakaat terakhir, Raja tidak bangun lagi. Setelah diperiksa oleh kakek yang tadi mengumandangkan azan, ternyata Raja telah tiada.

Di alam kubur, Raja terbangun dalam kegelapan, namun tiba-tiba muncul cahaya yang datang dan bertanya, "Siapa Tuhanmu?" Dengan mudah, Raja menjawab, "Allah SWT." Lalu pertanyaan berikutnya, "Siapa Nabimu?" Ia pun menjawab, "Nabi Muhammad SAW."

"Apa kitab sucimu?"

"Al-Qur'an," jawab Raja dengan lancar.

Setelah menjawab semua pertanyaan, Raja melihat sosok dengan wajah tampan dan bertanya, "Siapa kamu? Di mana aku? Apakah aku sudah berada di alam kubur?"

Malaikat tersebut menjawab, "Ya, kamu ada di alam kubur, dan aku adalah malaikat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun