Mohon tunggu...
AISYAH NURURROHMAHULUWIYYAH
AISYAH NURURROHMAHULUWIYYAH Mohon Tunggu... Lainnya - my account

just be yourself

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Our First Meet

18 Mei 2021   22:14 Diperbarui: 18 Mei 2021   22:28 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

universitas chandra pratarma

 Drap drap drap

 Suara langkah seorang perempuan yg tengah berlari di koridor. Perempuan yg tengah berlari itu, terlihat jelas  dari wajahnya bahwa ia sedang dilanda kegelisahan.

Sebelum lanjut mari kita kenalan dengan perempuan yg sedang gelisah ini, kenalkan dia adalah Keizha Alexander Venussi biasanya di pannggil lexa dia adalah mahasiswa jurusan menejemen.

Lexa mungkin berumur kisaran 17 tahunan dia juga dikenal dengan mahasiswa termuda dan berprestasi. Bisa dibilang juga lexa terkenal dikalangan para dosen universitas chandra pratarma tapi sayang dia tak berbaur dengan para laki-laki disana, hingga dia tak terkenal dikalangan kaum adam  miris sekali padahal pesona kecantikannya tidak main main.

Lexa terus bergegas kerah kelas nya agar tak terlambat jadwal paginya.

"sialan kalo bukan karena harus kena omel mami pasti aku tidak akan terlambat"

"mana pelajaran bu siska pula pasti ntar tugas bakal nambah nih"

"au ah yg penting masuk aja dari pada bolos" -- gumam nya di sepanjangan perjalanan menuju kelas.

 

BRAK

suara pintu terdobrak

"PAGI SEMU-" teriak lexa

ia kaget saat mendobrak pintu ia melihat bangku bangku dan meja yg kosong melompong, di kelas itu cuman terdapat lexa yg mematung dan suara kicauan burung. tidak ada tanda-tanda kegiatan belajar mengajar di sana. lexa yg dia itu terlihat heran dengan keadaan nya.

"bused kok gak ada kehidupan disni"

"anjir masa kelasnya udah kelar aja padahal ini masih pagi loh"

"hilahh pada kemana ini"

"sebentar coba ku tanya deh sama si Nidya"- lagi-lagi dia bergumam sendiri

lexa pun mengambil telpon genggamnya dan mulai menelpon seseorang dikontaknya.

panggilan pertama di tolak okey gapapaa coba memanggil panggilan kedua. dan akhirnya diangkat.

"NIDYAA LU KEMANA KOK KELAS SEPII" teriak nya kepada seseorang di sebrang telpon

"JANGAN TERIAK TERIAK MASI PAGI BEGE"

"yodah ku tanya ini"

"tanya apaan"

"ini anak anak di kelas pada kemana?"

"yh lord ini libur ngapain lu kuliah hah?!"

 

"eh libur?!?!?!"

"iyaa sayang libur jangan shok gitu napa"

 

"aaaaa napa lu baru bilang kalo libur"

"lah mana saya tau saya kan ikan"

"tau ah"

*lexa menutup panggilan

'ah sudahlah ku ke kantin aja makan disana setelah itu pulang' *batin lexa

lexa berjalan ke arah kantin univ tersebut. dia hanya menatap lingkungan sekitar kampusnya.

tiba tiba matanya tertuju pada anak kecil yg sedang menangis di dekat perpustakaan.

ia lumayan bingung banyak pertanyaan di atas kepala, kenapa bisa ada anak kecil disini?, dimana orang tuanya?, kenapa anak kecilnya nangis?, apa dia tersesat kali ya? banyak pertanyaan yg dia pikirkan, ia mencari jawaban diatas permasalahan ini. tanpa berfikir panjang dia datang kesana.

"heyy kenapa nangis disini? orang tua nya mana?"

anak laki laki itu hanya menatap lexa kebingungan dan mengeluarkan air matanya lagi.

"cup cup ganteng jangan nangis dong... kenapa nangis?"

"a - aku kesesat kak..." isak anak tersebut

"astagaa kamu dateng kesini ama siapa?"

"akuu dateng sama abang sepupu" jawab anak laki laki tersebut sambil menahan isak tangisnya

"abang sepupu? terakhir kalian berdua ketemu dimana?"

Bukan nya menjawab. Anak laki-laki itu malah menangus lebih kencang.

ia nangis begitu deras sehingga lexa terpaksa menenangkannya dengan pelukan. lexa memeluk anak laki laki tersebut dan mengusap pelan palanya perlahan. dengan suara lembut lexa bertanya kembali kepada anak tersebut.

"udah yaa jangan nangis... mau ikut kakak ke kantin gak? nanti kakak jajanin deh"

"iyaa" jelas anak tersebut.

"okey ayok ikut sini sama kaka"

anak tersebut mengangguk dan menggenggam jari telunjuk lexa serta anak laki laki tersebut mengikuti langkah dari lexa menuju kearah kantin.

(dikantin)

lexa membelikan anak tersebut sebuah eskrim walls yang rasa stroberi. setelah itu mereka duduk di meja kantin. anak tersebut langsung melahap es krim yg di beli tadi, sementara lexa melihat anak yg disampingnya itu dengan senyuman manis nya.

"dek"

"iya kak kenapa"

 

"makannya pelan pelan yaa ganteng itu celemotan loh"

"biayyin cajja" ejek anak tersebut

"puft sini sebentar kakak elapin bentar"

"nouuu nanti ajhaa" jelas anak tersebut

"halah jangan bandel kamu"

"nantiii"

"heh mengada"

lexa bergegas mengambil tisu dan memyampingkan pala anak tersebut, ia pelan pelan membersihan bekas eskrim di mulut anak tersebut.

"di bilang nanti ajaa kakak malah maksa"

"jelek kamu kalo celemotan" ejek lexa

"manaa adhaa"

anak tersebut melanjutkan makannya dengan lahap, sementara lexa hanya memandang layar hapenya berharap ada yg mengajaknya jalan jalan ke tempat seperti mall dan taman hiburan lainnya.

tiba tiba terdapat senggrombolan anak basket datang untuk beristirahat di kantin. tapi ada yg aneh dari salah satu segerombolan orang itu. satunya  seperti cemas mencari seseorang dan mungkin terlihat sedikit panik.

lexa yg melihat gerombolan tersebut merasa risih dan mengajak anak tersebut pergi dari kantin dan melanjutkan mencari abangnya itu.

"dek kakak risih sama gerombolan itu ayo keluar dek"

"eh iya kak ayok"

Anak tersebut langsung menglap mulutnya dan menggenggam jari telunjuk Lexa. Lexa yg menyadari anak itu sudah siap langusng menggendong dan membawa keluar anak tersebut.

 Posisinya  Lexa menutupi muka anak laki laki tersebut. Sehingga orang kantin menganggap bahwa itu adalah anaknya. Sehingga gerombolan anak basket tersebut membicarakan dia.

"eh itu cewe siapa tuh"

"keknya sabi di gebet"

"mana tadi dia bawa adeknya bukan? keliatan banget aura kakaknya"

"adek apaa anak tuh"

"goblok anjg yakali cewe cantik dah taken duluan"

"yakan sapa tau"

"zhaar lu kenapa?" tanya salah satu germobolan itu.

"anu gue cabut dulu ya gua lupa naro Gio dimana tadi" jawab laki-laki yang di panggil zhar tersebut.

"ade lu yg tadi?"

"yess dude gue cabut ye"

"iya dah sana gih ntar jangan lupa ntar malem latihan"

"iya sip"

"nah gitu baru kapten kazhar yg bener nepatin janji"

"serah lu"

Cowo tersebut langsung berlari ke luar kantin. Dan mencari seorang anak kecil yg tadi pagi datang bersamanya

 kenalin dia kapten basket dari univ chandra pratama nih udah laki-laki yang mempunyai ketampanan bak dewa yunani ini adalah ZAKZHAR CLOVIEND dari jurusan kedokteran hobi suka main basket 24/7 nonstop. Dia rajin cuma bandel aja, kecerdasaan nya pun tidak perlu di ragukan. Tingginya berkisar 180 umur dia 20 tahun. Cakep bukan? iyalah idaman mahasiswi.

"mampus nih Gio kemana tadi gue tinggal dimana sih"

"kalo gak ntar tante marah"

"gue juga yg salah... ninggalin ntu anak buat main basket" -- dumal nya

Kazhar terus berlari sampai menabrak seorang perempuan. Perempuan tersebut adalah seorang dari jurusan psikologi yg bernama Chira. Chira yg tak sengaja menabrak Kazhar pun langsung meminta maaf dan segera menjabat tangan Kazhar. Saat Chira ingin menjabat tangan, Chira terpesona dengan wajah tampan dari Kazhar yg sungguh tampan.

Disisi itu Kazhar yg sedang terburu buru merasa kalo Chira akan menghambat pencariian Gio ini.

"Maaf cantik saya terburu buru"

"segitunya kah? Tapi ini saya ingin meminta maaf loh"

"Iya udah, btw have a nice day"

Chira terdiam dan hanya tersipu malu. Kini mukanya mulai semerah tomat dan ia menutupi dengan tangan kecilnya.

Disisi lain.

Lexa tengah berjalan di taman sambil menggendong anak laki laki tersebut.

"Eh dek kita belum kenalan"

Anak kecil itu hanya dia menatap pohon-pohon di taman sana.

"dek kakak tanya ini lho kok dikacangin"

"Gio" anak kecil itu jawab dengan singkat

"Salam kenal saya Keizha alexander venussi panggil aja Lexa ato gak Venus"

"Namanya kaya planet"

"Hush jangan mengejek"

Gio hanya tertawa dan mengalihkan pandangannya

"Btw Gio umur nya berapa??

"Baru 2 tahun kak"

"2 TAHUN??!" Sontak Lexa karena kaget.

Gio hanya memgangguk

'giila  2 tahun aja dah pinter ngomong'

 batin Lexa.

"eumm kakak Gio mau kesana" Gio menunjuk salah satu taman bermain khusus anak anak

"kamu mau? okey ayo kesanaa" Lexa menurutinya dan berjalan kerah tersebut

disaat mereka bermain main di taman tersebut. ada seseorang yg mengawasi mereka dari jauh, orang tersebut sangat tertarik mendekati Gio dan Lexa saat bermain. perlahan orang tersebut mulai mendekat dengan tempat  Lexa.

DUAARR*

seoarng tersebut mengagetkan  Lexa hingga ia yg tadinya anteng ayem langsung berteriak dan jatoh dari kursi tempat dia duduk tadi.

"OI GILA " teriak  Lexa kaget.

"si bego kagetnya jangan ampe segitunya juga"

"VIONA LU NGAGETIN TAU"

"biasanya lu egk kaget"

"tadi lagi asik bengong malah lu ganggu"

"bengong ngapain ntar kesambet setan"

"ini kan masih siang podoh"

"yyyy"

Kenalin cewe yg ngagetin ini namanya viona, sahabat lexa juga dari sma sama seperti Nidya. Dia orangnya luamayan periang dan sedikit ngeselin. dia anak jurusan hukum dan dua tahun diatas lexa. yah biasa lexa anggota termuda diantara Nidya dan viona.

"Lex perasaan, lu gak pernah bawa ade ke kampus"

"anu ini bukan ade gue na"

"lah terus itu siapa ?"

"niat nya mau cari abangnya tapi malah nyasar kesini"

"hah abang? ortu nya kemana?"

"i donno, udah biarin dia puas dulu aja main"

"oo-oakayy"

"lu ngapain di kampus? kan tanggal merah ini"

"kata si Nidya lu disini yaa gue samperin aja abis itu samperin si Nidya juga"

"mau ngapain cari gue?"

"mau jajan ke mall kagak gue bosen"

"MAUUUUU"

"yodah lu cari dulu abangnya gue kekost Nidya dulu oke !"

"okee boss"

Viona pun pergi untuk pergi kekost nya Nidya,kini tersisa Gio dan Lexa. Gio terlihat sedang bersenang senang dengan taman tersebut. disisi lain...

"Bangst ini kalo gak ketemu mobil ama atm bisa kesita mama"

"Bentar tadi seinget gua Gio di deket..." Kazhar terus memikirkan dimana dia dan Gio berpisah

Kazhar mencari ke tampat perpustakaan dan lapangan tempat dia berpisah dengan Gio. Hari mulai siang sudah tepat pukul jam 12. Khazar mulai kebingungan mencari Gio di setiap kampus, dia tak menemukan teriakan ataupun sorakan anak tersebut. Saat Kazhar pasrah ia mencoba kembali lagi ke perpus dan hanya diam menatapi pemandangan. Sementara itu....

" Giooo kita balik keperpus yuk sapa tau abang mu disana"

Gio hanya tersenyum dan menarik tangan  Lexa untuk segera bergegas. Mungkin dia tau kalo abangnya sedang gelisah dikarenakan dia menghilang.

 Lexa di tarik sama Gio sehingga  Lexa lumayan oleng and yups,  Lexa tidak menjaga keseimbangan dan terjatuh. Gio yg kaget melihat  Lexa jatuh mulai merasa bersalah karena tarikannya begitu kencang.

"Kakk sakit... yya??"

"enggak kok enggak, udah ini gapapa"

"serius???"

"Iyaa ganteng, ayok keperpus"

Saat mereka sampai perpus, terlihat Khazar yg pasrah dengan keadaan nya.  Lexa yg melihat sosok laki laki itu tampak bingung, mengapa cowo berbadan gagah itu memasang muka cemas dan terlihat murung.

 Tiba tiba Gio yg tadi di genggaman  Lexa langsung berlari kencang kearah Kazhar, sontak membuat Kazhar terkejut dan langsung memeluk Gio dengan rasa cemas.

"permisi ini adek lu??" tanya  Lexa berjaga jaga.

"Iya btw ini lu yg nemuin ya?"

"Iya tadi ni anak lagi nangis disini yaa terus gue tenangin bentar, sorry ya bikin cemas"

"thanks"

"hah??" Jawab  Lexa heran.

"makasih udah buat dia seneng"

"ah iya gapapa, em btw ini kakak senior ya?"

"Iya gue dari jurusan kedokteran 2 semester 4"

"oh salam kenal saya Keizha alexander venussi panggil aja Lexa ato gak venus dari kelas Menejemen 1 semester 2"

"Venus?"

"Iya kak"

"puftt kek nama planet" ejek Kazhar

"abaangg Gio mau pulanngg" sontak Gio kepada Kazhar.

"siap pangeran, venus gue pulang dulu thanks dah jagaain"

"I - iya"

"papay kakaak planet" panggil Gio sambil melambaikan tangannya.

"LEXXAA BUKAN PLANET HEY !" teriak  Lexa.

Gio yg mendengar teriakan  Lexa langsung memberikan senyum kebanggaanya. Sementara dengan Kazhar yg mendengar hanya bisa mengeluarkan senyum licik nya. And yah mereka akhirnya pergi meninggalkan kampus.

Akhirnya  Lexa selesai menjaga anak tersebut.  Sekarang  Lexa akan kerumah Nidya untuk pergi jalan jalan.

Saat jalan melewati koridor kampus. Ada seseorang yang menghadang jalan nya.

"haii lu Lexa dari fakultas menejemen yaa"

"Eh iya kenapa?"

"Kenalin aku chira hehe dari manajemen 2"

"eh kakak senior yya . . .?"

"Iya hehe, btw ada tugas buat kamu" katanya sambal menyodorkan beberapa lembar kertas.

"eh kak ini kan hari libur"

"iya saya tau ini khusus buat kamu" chira memasang muka mengejek ala nya.

'Wtf?!' batin  Lexa

Tanpa pikir panjang lexa mengambil kertas yang ada di tangan kaka tingkat nya itu.

" oke kak deadline nya kapan ?"

" besok " kata nya sambil berlalu pergi. Lexa hanya bisa memandang bergantian antara kertas it8u dan punggung kaka tingkat nya yang berjalan menjauh.

"agak aneh ... tp ah sudahlah" gumam lexa. Lexa pun pergi dari kampus menuju kos an nidya.

Seperti rencana nya tadi lexa , viona dan nidya pergi jalan-jalan. Hingga hari mulai petang. Akhirnya mereka bertiga kembali kerumah masing-masing.

Setelah sampai rumah lexa bergegas bersih-bersih. Lanjut menggunakan skincare dan ritual lain nya. Lexa pun menuju meja belajar nya. Dia pun mulai menyiapkan pelajaran untuk besok. Tapi tiba-tiba lexa teringat tentang soal yang di berikan kakak tingkat nya tadi pagi.

" mana sih tadi soal nya " gumam nya sambil mengeluarkan semua isi tas. Setelah menemukan kertas itu lexa mulai membuka dan melihat setiap soal nya.

" lah ini soal belum pernah di jelasin mbak astaga ..."

"gapapa kan lexa pinter ye .." manik mata lexa melirik kea rah jam di meja belajar nya.

"huft jam 9 .. besok kelas nya jam satu .. wifi mati fiks harus ke caf"

Lexa mulai merapikan barang-barang nya dan pergi menuju caf di dekat kos an dia.

Kring .. kring .. kring

Bel pintu caf itu berbunyi saat lexa membuka nya

"malem nona muda .. nugas apa lagi kau malam ini" sapa barista di caf tersebut.

"darren sekali lagi lu manggil gua nona muda .. ku gebuk pala kao" sinis lexa

"iye iye maap .. mau apa?"

"mau ice Americano kayak biasa nya ya" kata lexa sambil berjalan menuju meja tempat dia biasa menghabiskan waktu di caf itu. Setelah duduk lexa pun mulai menyibukan diri dengan tugas-tugas yang ada di hadapan nya.

"ujan lex "

" oh?" lexa melepaskan pandangan dari tugas nya dan melihat ke arah luar caf.

"ha syukurlah gua bawa payung tadi" gumam nya. Lalu dia mengalihkan padangan nya menuju ke orng yang mengajak nya bicara tadi. Itu Darren yang sedang mengantarkan minuman serta beberapa camilan di meja lexa.

"thanks ren" kata lexa. Sebelum kembali sibuk dengan tugas nya. Darren hanya tersenyum sambil menatap lexa yang sibuk dengan kertas di depan nya.

"ah gua balik kerja ya lex" pamit Darren

"iya" ucap lexa tanpa melepaskan pandangan nya dari tugas-tugas di depan nya.

Setelah tugas nya selesai lexa sedikit merenggangkan badan nya. Mulai mengemasi barang-barang nya. Lalu berpamitan kepada penjaga caf. Dia melihat jam di tangan nya. Waktu menunjukan puku 01.00 dini hari. Sebenarnya tadi Darren menawari untuk mengantarkan nya. Tapi lexa piker tida perlu karna jarak antara caf dan rumah nya tidak terlalu jauh. Tapi harus melewati beberapa gang.

Saat tiba di gang yang sedikit gelap. Lexa merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Hingga dia mncoba untuk mempercepat langkah nya. Di tetap memfokuskan pandangan nya ke depan dan tetap terus mempercepat langkahnya.. di lihat nya ada laki-laki berdiri di depan toko yang hampir tutup. Sedangkan langkah seseorang yang di belakang lexa semakin cepat seolah-olah ingin menggapai badan lexa. Dengan sedikit berlari lexa pun menghampiri laki-laki didepan toko itu dan langsung memeluknya. Membiarkan payung yang di bawa jatuh. Bisa lexa rasa kan jika badan laki-laki yang kini dia peluk sedikit kaget. Tapi lexa malah semakin mempererat pelukan itu.

                Setelah beberapa saat.

"mau sampe kapan lu meluk gua ?" laki-laki itu mulai bersuara. Lexa segera melepaskan pelukan nya. Keadaan berubah menjadi canggung. Terdengar suara kekehan dari laki-laki itu. Lexa pun mendongakkan kepala nya. Yups, lexa sedikit terpesona dengan ketampanan laki-laki di hadapan nya sekarang, rambut hitam yyang sedikit basah, kulit wajah yang sedikit memucat mungkin karna kedinginan, serta pantulan lampu jalan di belakang nya memberi kesan keindahan yang lebih pada mahluk ciptaan tuhan satu ini.

' oh god ... apakah kau begitu bahagia saat menciptakaan dia ' itu yang ada di kelapa lexa sekarang.

"hello babe .. are you okay ?" katanya sambil menjentikan jari di depan wajah lexa. Lexa pun sadar dari lamunan nya.

"a-ah sorry .. oh I am okay .." kata lexa sambil menetralkan detak jantung nya.

"by the way .. have we ever meet before?" iya tiba-tiba lexa merasa tidak asing dengan laki-laki di depan nya ini.

"eum maybe haha .. pikun banget lu" katanya sambil sedikit menyentil jidat lexa. Lexa yang di perlakukan seperti itu hanya bisa memanyunkan bibir. Sesungguh nya dia ingin protes tapi tenanga nya untuk protes tidak ada.

"udah kan ? lu udh aman .. besok-besok jangan kluar malem sendirian mana cewe lagi" omel laki-laki itu. Lexa hanya  bisa mengangguk.

"rumah lu masih jauh ?" Tanya nya lagi.

"ngga itu udh kelihatan"

"ya udh ayo gua naterin smpe sana"

Lexa hanya menunduk sambil mengikuti langkah kaki laki-laki itu. Setelah sampai.

"dah ya gua cabut dulu an" saat laki-laki itu hendak berbalik, entah setan dari mana lexa menahan tangan laki-laki itu.

"apa ?" 1 2 3 tidak ada jawaban dari lexa.

"oit bocil kenapa .. ngga ngomong gua cabut nih"

"e-eh bentar .. anu .. kaka baju nya basah ngga mau mampir dulu?"

"heh yakin ? gua cowo loh " Tanya nya dengan wajah sedikit mengejek.

"eumm" angguk lexa "di sini ada cowo lain kok"

"hah ? gimana ? l-lu"

"eh nggaa gituuu cowo nya supir aku"

"oalah kirain lu ternak cowo"

"mata mu" gumam lexa.

"ha?"

"ngga ayo masuk"

Mereka berdua pun masuk kedalam rumah. Suasana di rumah itu sangat sepi.

"eum lex .. anu lu tinggal sendiri ?"

"ngga .. aslinya .. Cuma berasa tinggal sendiri kan ? ahaha"

"ortu lu?"

"sibuk sama dunia mereka sendiri-sendiri.."

Tak di sangka mereka telah sampai di depan pintu berwarna putih.

"anu kak kamar tamu lagi kena renov .. ngga papa kan klk di kamar gua ?"

"hm ? ngga papa"

Mereka pun masuk. Laki-laki itu sempat sedikit tercengang dengan suasana kamar lexa. Umum nya cewe itu takut gelap. Tapi saat pertama kali masuk ke kamar lexa hanya kegelapan yang di temukan.

CTEK

Lampu kamar itu menyala semua nya. Lexa mulai menaruh tas dan barang-barang nya di meja belajar. Saat menengok ke arah pintu di lihat nya laki-laki tadi masih berdiri mematung di ambang pintu. Lexa jalan mendekati laki-laki itu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun