"darren sekali lagi lu manggil gua nona muda .. ku gebuk pala kao" sinis lexa
"iye iye maap .. mau apa?"
"mau ice Americano kayak biasa nya ya" kata lexa sambil berjalan menuju meja tempat dia biasa menghabiskan waktu di caf itu. Setelah duduk lexa pun mulai menyibukan diri dengan tugas-tugas yang ada di hadapan nya.
"ujan lex "
" oh?" lexa melepaskan pandangan dari tugas nya dan melihat ke arah luar caf.
"ha syukurlah gua bawa payung tadi" gumam nya. Lalu dia mengalihkan padangan nya menuju ke orng yang mengajak nya bicara tadi. Itu Darren yang sedang mengantarkan minuman serta beberapa camilan di meja lexa.
"thanks ren" kata lexa. Sebelum kembali sibuk dengan tugas nya. Darren hanya tersenyum sambil menatap lexa yang sibuk dengan kertas di depan nya.
"ah gua balik kerja ya lex" pamit Darren
"iya" ucap lexa tanpa melepaskan pandangan nya dari tugas-tugas di depan nya.
Setelah tugas nya selesai lexa sedikit merenggangkan badan nya. Mulai mengemasi barang-barang nya. Lalu berpamitan kepada penjaga caf. Dia melihat jam di tangan nya. Waktu menunjukan puku 01.00 dini hari. Sebenarnya tadi Darren menawari untuk mengantarkan nya. Tapi lexa piker tida perlu karna jarak antara caf dan rumah nya tidak terlalu jauh. Tapi harus melewati beberapa gang.
Saat tiba di gang yang sedikit gelap. Lexa merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Hingga dia mncoba untuk mempercepat langkah nya. Di tetap memfokuskan pandangan nya ke depan dan tetap terus mempercepat langkahnya.. di lihat nya ada laki-laki berdiri di depan toko yang hampir tutup. Sedangkan langkah seseorang yang di belakang lexa semakin cepat seolah-olah ingin menggapai badan lexa. Dengan sedikit berlari lexa pun menghampiri laki-laki didepan toko itu dan langsung memeluknya. Membiarkan payung yang di bawa jatuh. Bisa lexa rasa kan jika badan laki-laki yang kini dia peluk sedikit kaget. Tapi lexa malah semakin mempererat pelukan itu.