Beberapa hari ini aku nggak nongol dari jendela, khawatir dia kegeeran. Aku duduknya pindah ke kursi bawah. Sampai hari ketiga aku penasaran juga. Aku intip ke bawah ternyata batu itu kosong. Nggak ada lagi orang yang duduk sambil tersenyum. Aku tengok berulang-ulang hasilnya tetap sama yaitu nggak ada.
Esoknya pulang sekolah karena aku ngerasa nggak ada yang ngintip, Â aku duduk di pinggir jendela. Aku sambil baca buku karena besoknya ada ulangan. Nggak sengaja aku lihat ke bawah, dan ternyata dia sudah nyengir sambil melambaikan tangan padaku. Aku bergidik , jangan-jangan dia hantu. Dalam sedetik dia ada dan hilang lalu ada lagi. Saat aku terbengong tiba-tiba dia memanggilku.
" An sini" katanya sambil megang-megang air." Nih banyak ikan ."
" Beneran? " tanyaku.
Perlahan aku menghampri dia. Aku melompat dari batu ke batu menuju batu yang dia tunjuk. Â Setelah sampai aku duduk di batu yang dekat batunya.
" Mana ikannya? Jangan-jangan bohong ya?" tanyaku.
" Itu ada kecil." Jawabnya. Tak lama dia menyodorkan tangan padaku sambil bergumam.
" Kita belum kenalan An, "ujarnya kemudian sambil menatapku dalam. Dan aku tersipu.
" Itu sudah tahu namaku." Kataku kemudian.
"Tapi bukan dari kamu langsung" ujarnya sudah mulai berkamu.
"Terus tahu dari siapa?" tanyaku.