Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jejak Digital Media Sosial, Pertimbangan Kelulusan Rekrutmen Kerja

13 September 2023   11:08 Diperbarui: 13 September 2023   11:16 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi background check medsos I sumber: pexels.com/cottonbro studio

Media sosial ada untuk mempublikasikan kehidupan pribadimu. Ketika kamu memilih untuk mulai bermain media sosial, maka kamu sudah mengizinkan orang lain untuk melihat kehidupan pribadimu.

Apalagi, kalau kamu setting akun media sosial agar bisa dilihat publik. Jadi, jika perusahaan melakukan background checking media sosial untuk pelamar kerja, menjadi sesuatu yang wajar.

Citra diri seseorang dalam media sosial

Saya melakukan pengamatan singkat di media sosial. Mengamati beberapa pengguna media sosial dan segala aktivitasnya. Pengamatan tersebut saya lakukan selama beberapa hari melalui akun Instagram pribadi. Menurut saya, secara garis besar ada beberapa jenis pengguna media sosial.

Pertama, pengguna yang sangat menjaga citra diri dalam media sosial. Pengguna yang menjaga citra diri, biasanya hanya memperlihatkan sisi baik dan yang positif dalam kehidupannya. Tujuannya untuk personal branding.

Kedua, pengguna yang bersikap apa adanya di media sosial sebagai diri sendiri. Pengguna seperti ini, mungkin lebih acuh dengan citra diri. Ia hanya ingin berekspresi sesuai dengan keinginannya di media sosial.

Ketiga, pengguna yang jarang mengunggah status di media sosial, tetapi sering kepo pada media sosial milik orang lain. Pengguna yang ingin selalu up to date, sering membaca berita di media sosial.

Keempat, pengguna yang sering berkomentar pada status media sosial orang lain. Pengguna ini termasuk orang yang responsif pada suatu peristiwa atau berita terupdate. Sayangnya, mereka bisa jadi berkomentar positif atau berkomentar negatif.

Kelima, pengguna yang memiliki media sosial, tetapi sangat jarang menggunakan media sosial. Tampaknya, pengguna jenis ini sudah sangat jarang ada sekarang.

Pada artikel sebelumnya, saya bercerita mengenai kondisi pengurangan media sosial yang saya lakukan selama beberapa tahun lalu. Saat melakukan interview kerja, hal ini justru menjadi pertanyaan besar.

Semua orang mengetahui, hampir sebagian umat manusia memiliki media sosial. Saya pun menjelaskan alasan tidak memiliki akun media sosial tersebut pada perekrut kerja. Alasannya untuk menjaga hubungan dengan pasangan, dan lebih fokus pada keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun