Mohon tunggu...
Ainiyyah Putri
Ainiyyah Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Tetap semangat meraih impian

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kesempatan Kedua

16 Februari 2021   22:37 Diperbarui: 17 Februari 2021   17:32 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku hanya menangis di pojok ruangan karena sangat terkejut sambil berkata ini hanya mimpi saja. Baru satu minggu Chika meninggalkan aku, lalu sekarang mengapa harus Ibu yang menyusulnya terlebih dahulu orang yang aku cintai semasa aku hidup hingga mati. Aku sangat terpukul, terdesak dan rasanya campur aduk.

Setelah Ibu disemayamkan di tempat terakhirnya. Aku langsung menelan 3 obat yang aku dapatkan dari Mia. Setelah itu kesadaran aku pun hilang mulut aku banyak mengeluarkan busa berwarna putih.

Aku sering melihat Ibu dan Chika bergandengan tangan dan mengajak aku dari kejauhan untuk pergi ke suatu tempat. Ternyata aku sudah 2 minggu terbaring koma di Rumah Sakit karena overdosis untung saja Tuhan masih memberikan aku kesempatan ke dua untuk hidup dan memperbaiki segalanya. Mungkin tempat yang Ibu dan Chika maksud adalah surga.

Setelah aku sembuh total ternyata obat yang aku minum selama ini adalah obat obatan terlarang (NARKOBA) dan pergaulan ini sebenarnya sangat salah, keluar dari zona nyaman memamanglah penting tapi harus beradaptasinya dengan lingkungan yang baik pula. Aku langsung berjanji pada diri sendiri untuk berubah dan memperbaiki segala keadaan yang aku rusak sendiri. 

Aku tetap menjadi anak gaul namun tidak melupakan etika, memilih lingkungan dan teman yang baik untuk beradaptasi, aku juga berbicara jujur kepada Nana setelah semua yang terjadi dan dengan hati yang tulus mereka semuanya memaafkan kesalahan yang telah aku lakukan.

Aku selalu ingat atas nasihat nasihat Ibu bahwa aku harus membanggakan orang orang yang aku cintai dari situ aku selalu bertekad mengikuti olimpiade – olimpiade tingkat nasional dan syukur aku memenanginya. Dan aku selalu mengingat bahwa hidup hanya sekali jangan sia-sia kan waktu karena kesempatan kedua tidak datang pada setiap orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun