Hingga saat ini, dampak dari era pandemi Covid-19 masih dirasakan bagi negara Indonesia. Hal ini telah terjadi selama kurun waktu satu setengah tahun lamanya, digagas langsung oleh Presiden Joko Widodo sendiri sejak ditemukannya dua warga Indonesia positif terjangkit virus Corona, di awal Bulan Maret tahun 2020.Â
Fenomena ini tentu memiliki pengaruh yang begitu besar di berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi. Beberapa permasalahan pun mulai bermunculan ditambah adanya gelombang penyusutan ekonomi yang terus merosot. Bahkan beberapa pelaku bisnis terpaksa pailit dan memberhentikan para pekerjanya.Â
Salah satu yang menjadi penyebab fenomena ini yaitu, akibat dari pembatasan mobilitas konsumen secara bebas sehingga meminimalkan pengeluaran mereka. Hasilnya, roda perekonomian yang menurun terus-menerus menyebabkan permasalahan ekonomi yang serius.
Dari permasalahan serius ini, pemerintah telah berupaya secara optimal untuk memperkecil dampak yang terjadi akibat pandemi Covid-19 ini.Â
Diungkapan sendiri oleh Bapak Choesni, selaku Kemenko PMK (Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), melalui penyaluran bantuan sosial dan subsidi listrik bagi rakyat miskin serta usaha kecil ini, diharapkan permasalahan ekonomi bisa sedikit teratasi.Â
Pada dasarnya masalah ekonomi akan menimbulkan permasalahan lain, seperti halnya : kemiskinan, kelaparan, kekurangan gizi, pengangguran serta roda perekonomian yang tak kunjung berjalan secara normal akibat dari usaha-usaha kecil yang terdampak.
Salah satu usaha kecil yang terdampak dari fenomena ini adalah usaha pedagang sayur. Pedagang yang mendirikan warungnya di sisi jalan raya di Desa Wonodadi, Kabupaten Blitar ini, telah berjualan dari tahun 2017. Pemiliknya, Bapak Bagus, menjalankan warung sayurnya secara pribadi bersama istrinya di pagi hari sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda.Â
Beberapa yang warung beliau tawarkan adalah sayur-mayur segar, masakan matang, buah buahan, sembako, dan jajanan pasar pasokan dari desa sebelah.Â
Warung sayur ini memiliki tujuan untuk lebih memudahkan konsumen dalam mencari kebutuhan sehari hari tanpa perlu berdesak-desakan membeli di pasar. Inilah peluang dan keunggulan yang warung sayur Pak Bagas berikan pada pelanggannya. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, beberapa permasalahan yang menghambat usaha beliau pun muncul.
Diungkapkan oleh beliau sendiri saat wawancara kemarin, semenjak pandemi ini, mulai terkendala pasokan sayur-mayur, makanan matang, dan jajanan pasar.Â
Hal ini disebabkan oleh adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang membatasi arus mobilitas dari bahan baku tersebut.Â
Bahan sayur-mayur segar dikirim dari perjalanan yang cukup jauh pada dini hari tak lepas dari pemberlakuan pembatasan mobilitas tersebut, sehingga persediaan barang barang yang akan dijual pun ikut menurun.Â
Tidak hanya itu, kendala dari pasokan masakan matang dan jajanan pasar juga menjadi alasan terhambatnya usaha Bapak Bagus ini.Â
Pemasok tidak lagi menitipkan barangnya kepada beliau sejak diberlakukannya PPKM tersebut, alasannya adalah terkendala bahan makanan yang semakin tinggi pengaruh dari pandemi Covid-19 yang melonjak drastis. Sehingga dampaknya bagi usaha Bapak Bagus ini, para pelanggan pun ikut menurun tidak seperti biasanya.Â
Beberapa kali Bapak Bagus juga menyebutkan, pembatasan PPKM juga dihimbau dilakukan bagi usaha-usaha yang berlokasi tepat di sisi jalan raya untuk mengurangi aktivitas usahanya demi meminimalisir penularan Covid-19.
Dengan demikian pokok dari permasalahan usaha sayur ini adalah kurangnya pasokan dari supplier, harga bahan baku yang semakin mahal, serta pemberlakuan PPKM yang terjadi pada usaha Bapak Bagus.Â
Strategi yang telah beliau kembangkan untuk keberlangsungan bisnis usaha sayur ini adalah mencari pemasok lain dari pasar terdekat. Namun harga yang tinggi dari bahan baku membuat Bapak Bagus memutar otak kembali.Â
Beliau mulai mengurangi barang dagangannya namun masih dengan harga yang sama seperti diawal. Hal ini dilakukan untuk mencegah perginya semua pelanggan beliau.Â
Hingga kini usaha beliau masih terus berjalan meskipun masih lambat. Sedikit saran dari penulis pribadi yakni, pentingnya memiliki koneksi dari beberapa pemasok bahan baku terkhususnya, sayur-mayur segar. Pemberian inovasi yang baru dalam memasarkan barang dagangnya juga bisa dilakukan bagi setiap pelaku usaha.Â
Memulai dengan memanfaatkan gadget dan sosial media, khususnya platform WhatsApp, bisa menjadi pilihan untuk menjangkau konsumen pada para pelaku usaha yang sedang terdampak pemberlakuan PPKM di masa pandemi ini. Para pelaku usaha sayur bisa menggunakan fitur Story WhatsApp untuk menawarkan dan memasarkan barang dagangannya.Â
Terlebih lagi target konsumen usaha berdagang sayur ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang tidak ingin ribet maupun berdesak-desakan di pasar. Ini bisa menjadi peluang dan ide pemasaran yang baru bagi usaha sayur di masa mendatang serta tetap mematuhi protokol dan mengurangi penularan Covid-19 di sekitar nya.
Mutiara, Puput. ( 2021, September 02). Bansos Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi. https://www.kemenkopmk.go.id/bansos-bantu-percepat-pemulihan-ekonomi, diakses pada 08 September 2021 pukul 20.29
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI