Mohon tunggu...
AiniHulaila
AiniHulaila Mohon Tunggu... Student College

Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pedagang Sayur di Tengah Pandemi Covid-19

9 September 2021   23:15 Diperbarui: 9 September 2021   23:27 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini disebabkan oleh adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang membatasi arus mobilitas dari bahan baku tersebut. 

Bahan sayur-mayur segar dikirim dari perjalanan yang cukup jauh pada dini hari tak lepas dari pemberlakuan pembatasan mobilitas tersebut, sehingga persediaan barang barang yang akan dijual pun ikut menurun. 

Tidak hanya itu, kendala dari pasokan masakan matang dan jajanan pasar juga menjadi alasan terhambatnya usaha Bapak Bagus ini. 

Pemasok tidak lagi menitipkan barangnya kepada beliau sejak diberlakukannya PPKM tersebut, alasannya adalah terkendala bahan makanan yang semakin tinggi pengaruh dari pandemi Covid-19 yang melonjak drastis. Sehingga dampaknya bagi usaha Bapak Bagus ini, para pelanggan pun ikut menurun tidak seperti biasanya. 

Beberapa kali Bapak Bagus juga menyebutkan, pembatasan PPKM juga dihimbau dilakukan bagi usaha-usaha yang berlokasi tepat di sisi jalan raya untuk mengurangi aktivitas usahanya demi meminimalisir penularan Covid-19.

Dengan demikian pokok dari permasalahan usaha sayur ini adalah kurangnya pasokan dari supplier, harga bahan baku yang semakin mahal, serta pemberlakuan PPKM yang terjadi pada usaha Bapak Bagus. 

Strategi yang telah beliau kembangkan untuk keberlangsungan bisnis usaha sayur ini adalah mencari pemasok lain dari pasar terdekat. Namun harga yang tinggi dari bahan baku membuat Bapak Bagus memutar otak kembali. 

Beliau mulai mengurangi barang dagangannya namun masih dengan harga yang sama seperti diawal. Hal ini dilakukan untuk mencegah perginya semua pelanggan beliau. 

Hingga kini usaha beliau masih terus berjalan meskipun masih lambat. Sedikit saran dari penulis pribadi yakni, pentingnya memiliki koneksi dari beberapa pemasok bahan baku terkhususnya, sayur-mayur segar. Pemberian inovasi yang baru dalam memasarkan barang dagangnya juga bisa dilakukan bagi setiap pelaku usaha. 

Memulai dengan memanfaatkan gadget dan sosial media, khususnya platform WhatsApp, bisa menjadi pilihan untuk menjangkau konsumen pada para pelaku usaha yang sedang terdampak pemberlakuan PPKM di masa pandemi ini. Para pelaku usaha sayur bisa menggunakan fitur Story WhatsApp untuk menawarkan dan memasarkan barang dagangannya. 

Terlebih lagi target konsumen usaha berdagang sayur ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang tidak ingin ribet maupun berdesak-desakan di pasar. Ini bisa menjadi peluang dan ide pemasaran yang baru bagi usaha sayur di masa mendatang serta tetap mematuhi protokol dan mengurangi penularan Covid-19 di sekitar nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun