Mohon tunggu...
Ainag Al Ghaniyu
Ainag Al Ghaniyu Mohon Tunggu... Buruh - a jannah seeker

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pandemi yang Melumat Pintu Rezeki

10 Mei 2021   04:35 Diperbarui: 10 Mei 2021   04:52 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya Endah punya keahlian lain, selain berdagang. Ia menawarkan jasa memijat khusus untuk wanita dan anak-anak. Tarifnya paling mahal delapan puluh ribu per 1,5 jam. Hari libur atau akhir pekan adalah saat-saat jasanya laris diburu orang, hingga antrian kadang harus mengalah ganti hari.

Tapi begitu pandemi, sampai berminggu-minggu tak ada yang menghubungi nomornya untuk minta dipijat.

"Orang-orang kan takut, Ndah, memasukkan orang ke rumahnya. Takut kalau orang itu bawa-bawa covid terus nulari!" seloroh Mak Sarmi, tetangga dekatnya yang juga buka jasa pijat di rumahnya sendiri, bukan menawarkan home treatment seperti Endah.

Nasib bisnis Mak Sarmi tak beda jauh dengannya. Sudah sebulan tak ada yang datang minta dipijat. Hingga Mak Sarmi hanya bisa menggantungkan hidup pada anak-anaknya.

"Ndah, coba tawarkan terus jasa pijatmu, iklanin yang rajin kayak dulu," seorang tetangganya mencoba memberi saran, "Yang penting pakai masker, bersihkan tangan sering-sering, langsung cuci baju sampai rumah."

Endah masih menatap sang tetangga dengan pandangan buram.

"Orang-orang sudah capek hidup ketakutan dan kerja lebih keras karena pandemi. Mereka pasti butuh relaksasi, Ndah," lanjutnya dalam bahasa Jawa, seolah tahu yang dipikirkan Endah.

Endah pun menurut. Ternyata membuka lagi jasa pijatnya, juga membuka pintu-pintu rezeki yang lain. Ia disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan memastikan pelanggan yang akan menggunakan jasanya juga dalam kondisi sehat dan taat prokes.

Dari pelanggan lama pijatnya, Endah mendapat tawaran menjadi reseller produk-produk yang dicari masyarakat tanpa modal. Tentu kali ini yang sesuai standar kesehatan yang ditetapkan serta memiliki ijin resmi dari lembaga berwenang.

Aku, sebagai salah satu pelanggan yang merasa pijitan mba Endah enak banget bikin merem melek, memasukkannya ke komunitas-komunitas jual beli yang selalu ramai pembeli. Kuajari pula ia berjualan melalui medsos dan marketplace, setelah membuka akun terlebih dahulu.

Jualannya kembali laris, hingga beras dan lauk tak lagi menipis dan dompet tak benar-benar kempis. Bahkan salah seorang pelanggan memberikan bantuan modal, yang bebas ia kembalikan kapanpun ia bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun