Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Berebut Kursi Wagub DKI

1 Oktober 2018   00:01 Diperbarui: 1 Oktober 2018   09:01 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS/HANDINING)

"Ga mau ah, kalo saat ini Jakarta nanti dipimpin oleh mantan Napi Korupsi. Emang, ga ada yang lebih bersih ya?"

Pernyataan itu disampaikan oleh salah seorang warga Jakarta, saya mewawancarai beberapa warga, bahkan mayoritas yang memiliki preferensi politik yang dulu memilih Anies-Sandi sebagai pimpinan DKI. Isinya, dari semua yang saya wawancara, mereka semua keberatan jika Jakarta dipimpin oleh seorang Mantan Narapidana Korupsi. 

Walaupun saya bertanya kepada mereka, jika seseorang bisa berubah. Mereka pun menimpali, "Di mata kami, mantan narapidana apalagi korupsi, sudah tidak masuk di hati!"

Mantan Napi Koruptor dan Calon Pemimpin Bagi Daerah dengan Anggaran Terbesar

Isunya memang mulai naik ke permukaan. Lepas ditinggalkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, kursi wagub DKI kosong. Orang tertinggi dalam struktur pimpinan Ibu Kota ini, menjadi penting. Karena ia menjadi salah satu pimpinan yang mengatur anggaran daerah terbesar seluruh Indonesia, di atas Rp 70 triliun.  Agak sulit membayangkan, orang yang sebelumnya dipenjara karena kasus korupsi, saat ia menjabat dengan kewenagannya, lalu kembali berjibaku untuk merebut kuasa kembali.

Adalah M Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, dari fraksi Partai Gerindra, yang saat ini, gembar-gembor telah mendapat restu dari Partai Gerindra, bahwa namanya lah yang akan dipilih oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menggantikan Sandiaga Uno rekan separtainya yang kini sudah mulai berkampanye untuk menjadi Wakil Presiden RI. 

Gerindra insya Allah mengusulkan saya menjadi calon wakil gubernur, karena memang dalam ketentuan itu kan diusulkan dua nama oleh partai pengusung, yang akan dipilih oleh DPRD. Saya kira itu mekanismenya. Kata Taufik kepada wartawan, pekan lalu di Jakarta.

Taufik, memang hanya satu-satunya tokoh dari Partai Gerindra, yang terdengar bersiap menggantikan Sandi Uno di kursi Wagub DKI. Tak ada yang lain fungsionaris dari Partai berlambang kepala burung Garuda itu yang mengajukan diri. Bahkan sejumlah kawan Taufik, di antaranya Riza Patria, mendukungnya untuk menduduki kursi Wagub DKI.

"Deal" PKS - Prabowo

PKS yang sebelumnya adem-ayem, kini pun mulai buka suara. Bahwa ada "Deal" antara PKS dengan Prabowo Subianto, saat dua koalisi paling setia ini, menyorongkan Nama Sandiaga Uno, maju sebagai Cawapres RI. 

Berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Daerah (UU nomor 9/ 2015), menyebutkan bahwa Kepala Daerah yang ingin maju dalam ranah eksekutif, tidak perlu mundur dari jabatannya, cukup cuti. Kecuali, di ranah legislatif, dan sebaliknya.  Hal ini pun juga dilakukan oleh sejumlah pejabat saat Pilkada lalu. Diantaranya Mantan Bupati Trenggalek, Emil Dardak, saat kampanye lalu tidak mundur, melainkan cuti. Jika ia kalah dalam kontestasi Pilkada, ia berhak untuk duduk kembali di jabatannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun