Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berebut atau Mengantre Takjil Merupakan Tradisi dan Keunikan di Indonesia

12 Maret 2024   20:44 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:51 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh: Eko Windarto 

Berebut atau mengantre takjil memang telah menjadi tradisi yang khas dan unik di Indonesia, namun kegiatan ini sebenarnya lebih dari sekedar membeli makanan kecil atau minuman manis. Kegiatan ini juga membantu memperkuat semangat gotong royong masyarakat, di mana setiap orang saling membantu untuk menyelesaikan tugas dan memastikan tidak ada yang ditinggalkan dalam kegiatan berbuka puasa.

Dalam beberapa dekade terakhir, semangat gotong royong di Indonesia memang mulai pudar karena berbagai alasan seperti modernisasi, urbanisasi, dan gaya hidup yang semakin sibuk. Namun, kegiatan berebut atau mengantre takjil dapat menjadi sebuah cikal bakal untuk memperkuat kembali semangat gotong royong tersebut di masyarakat.

Dari kegiatan ini, masyarakat dapat saling membantu dalam berbagai hal seperti mengatur antrian, membuka tempat berjualan takjil, membantu membawa barang belanjaan, atau bertukar informasi tentang tempat berjualan takjil terdekat. Semua ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi dan mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia masih memegang teguh nilai kebersamaan dan kekeluargaan.

Namun, selain memperkuat semangat gotong royong, kegiatan berebut atau mengantre takjil juga harus diimbangi dengan semangat untuk saling menghormati dan menghargai. Ada rasa kebersamaan yang melekat dalam aktivitas ini, dimana semua warga saling membantu satu sama lainnya untuk menyelesaikan tugas masing-masing.

Kegiatan berebut atau mengantre takjil masih terus berlangsung hingga saat ini, dan semoga dapat terus menjadi budaya dan kegiatan yang membantu memperkuat semangat gotong royong masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Tanpa semangat gotong royong, masyarakat sulit dalam memberikan bantuan pada sesama dan menghadapi berbagai persoalan hidup dan bencana di masa depan. 

Oleh karena itu, perlu dipertahankan dan ditingkatkan semangat gotong royong demi terciptanya masyarakat yang lebih solidaritas, berintegritas dan penuh kebersamaan.

Batu, 12/3/2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun