Mohon tunggu...
aidinar desta angela
aidinar desta angela Mohon Tunggu... Penulis - hanya seorang pelajar

aiii

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Tangguh

5 Oktober 2020   14:39 Diperbarui: 5 Oktober 2020   14:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Lo bisa nggak sih diam dan nggak buat gaduh?!" omel Ify saat sudah sampai di ruang tamu. Iqbal langsung menatap kakaknya dengan tatapan datar. Namun tak hanya Iqbal saja, sepasang mata lain pun menatap Ify dengan wajah kaget.
"LO!!"
"LO!!" serempak Ify dan seorang pria yang duduk di sebelah Iqbal.
"Kalian saling kenal?" tanya Iqbal kepada Ify dan pria tersebut.


Ify memperhatikan pria itu dengan tatapan tidak suka, dan pria itu sendiri masih tidak bias mengendalikan rasa kagetnya bisa bertemu dengan Ify kembali.


"Lo kenal sama kakak gue, Kak?" tanya Iqbal.
"Nggak sih," jawab pria itu sedikit gugup.
"Gue ga kenal dia, mending lo pergi sekarang dari rumah gue!" usir Ify tanpa basa-basi. Pria tersebut mendesis kesal karena perkataan tajam Ify.
"Gue akan pergi dari rumah lo sekarang!" ujar pria tersebut tanpa menunggu lama.


Keesokkan harinya...


Hari senin pun datang kembali. Kesibukan pagi ini sudah terlihat sejak pagi ini. Ify duduk di kursi makannya memakan roti bakar selai kacang kesukaannya. Setelah selesai ia pamit kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah. Ia keluar gerbang rumahnya. Namun, matanya menangkap pria di seberang rumahnya sedang diintai oleh 4 orang tak dikenal. Pikiran dan hatinya tidak bisa bersatu dengan tubuhnya. Pikiran dan hatinya menyuruhnya untuk mengikuti tetangganya itu, sedangkan tubuhnya memaksa agar tidak peduli.


"Hanya untuk kali ini saja. Setidaknya gue balas budi sama dia." Ujar Ify kepada dirinya sendiri.
Ify langsung memberhentikan taksi yang tepat di depannya, dan tepat saat itu juga ia melihat tetangganya melaju kencang melewatinya.
"Pak, kejar mobil tadi!" ujar Ify kepada supir taksi.
Ia melihat mobil tetangganya memasuki Universitas Arwana, salah satu universitas terbesar di kotanya.
"Pak, berhenti disini!" suruh Ify kepada sopi taksi itu.


Ify bukanlah seorang mata-mata atau agen, namun gadis ini mempunyai peralatan lengkap seperti layaknya seorang detetif atau apapun itu. Ify hanya berjaga-jaga, Papanya lah yang menyuruhnya untuk membawa perlengkapan tersebut. Ify mengeluarka iPod dan earphone berwarna gold yang sudah terhubung dengan alat penyadapnya tadi. Ia mulai mendengar percakapan orang-orang di dalam mobil itu.


"Kita tidak punya banyak waktu."
"Bos besar sudah menugaskan kita untuk membunuhnya."
"Jika tidak kita yang menjadi sasaran amukan bos besar."


Saat bertemu tetangganya tersebut Ify langsung memberikan beribu pertanyaan kepada tetangganya itu.
"Lo tau kalu ada 4 orang ngikutin lo pakai mobil warna putih?" tanya Ify.
"Tau," jawab pria itu singkat.
"Lo juga tau kalua mereka itu mau nyergap lo saat lo---"
"Mobilnya ada di belakang kita, percepat laju mobil lo!" suruh Ify kepada pria disampingnya.


Pria itu memastikan ucapan Ify, ia melihat ke kaca spion mobilnya. Dan memang benar dua buah mobil berwarna putih mengikutinya dibelakangnya. Ify merobek bagia belakang tasnya, ia mengeluarkan sebuah pistol dari tasnya. Pria disampingnya berdecak kagum, tak menyangka gadis remaja seperti Ify memiliki benda seperti itu.


"Bawa mereka ke tempat sepi!" suruh Ify.
"Baik bos." Pria tersebut segera membelokkan mobilnya dan menambah kecepatan mobilnya.
"Sebentar lagi kita sampai di lahan kosong, buka kulkas kecil di bawah kaki lo!" suruh pria tersebut.
"Buka!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun