Honda Revo itu sekarang fenomena unik. Ia masih ada di pasar roda dua Indonesia, tapi bukan lagi jagoan penjualan.
Revo sudah berubah total, dari motor massal jadi pemain ceruk yang sangat terspesialisasi. Perannya kini kuat di segmen niaga dan fleet.
Kalau ditarik ke belakang, ceritanya panjang. Honda sempat mencari celah yang kosong.
Pasar bebek 100-110 cc butuh penyegar, sementara Honda mencoba naik kelas ke 125 cc. Hadirlah Kirana pada 2002, lalu Karisma pada 2003.
Keduanya belum mampu menggoyang Supra X 100 cc yang saat itu sedang di puncak. Jalan keluarnya, Honda menaikkan kelas Supra X menjadi 125 cc pada 2005.
Sebelumnya, mereka sudah merilis Supra Fit pada 2003, versi 100 cc yang lebih hemat. Supra Fit kemudian lama jadi tulang punggung.
Tahun 2007, generasi pertama Revo meluncur untuk menggantikan Supra Fit. Mesinnya 100 cc, karburator, SOHC.
Desainnya ramping dengan garis tajam, berbeda dari seri Supra yang lebih kalem. Kunci suksesnya sederhana: irit dan mesinnya bandel.
Dua tahun berselang, muncul Absolute Revo 110. Kapasitas naik jadi 110 cc, tampilannya ikut membesar, lekuk bodi tak setajam sebelumnya.
Ada juga eksperimen yang kurang beruntung: Revo Techno AT dengan transmisi otomatis hadir pada 2010, namun produksinya berhenti pada 2013 karena gagal di pasar.
Meski begitu, Revo generasi kedua justru meledak karena fungsional. Dikenal kuat menghadapi jalanan susah, termasuk rute berbatu di desa.
Cerita para pengguna harian ikut mempertebal citra itu. Mereka menyebut Revo gesit dan lincah di kemacetan. Rasio gir yang pendek dan torsi yang terasa membantu. Julukannya pun lahir: "gacor" untuk motor kerja.
Efisiensi, durabilitas, dan biaya rendah bertemu di sini. Dari kombinasi itu, Revo mendapat identitas sosial baru: "motor koperasi".
Julukan ini bukan asal tempel. Revo identik dengan kendaraan operasional pekerja, dari pegawai koperasi sampai kurir logistik. Pengemudi ojek online juga banyak yang memakainya.
Meme di media sosial ikut menyebarkan reputasi ini, kadang menggambarkan Revo bisa menyalip motor sport. Di balik canda itu ada pengakuan serius: Revo motor pekerja kerasnya rakyat.
Saat ini Revo dijual sebagai Revo X. Model ini merupakan generasi ketiga sejak 2014. Ia sudah memakai injeksi PGM-FI, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan memenuhi standar emisi ketat (Euro 3).
Soal penjualan, tren Revo sudah lama menurun. Pangsa pasar bebek di Indonesia juga terus menyusut (Data AISI, 2024). Angkanya sekitar 5,4 persen pasar, berbanding terbalik dengan skutik yang kini menguasai lebih dari 90 persen (Data AISI, 2024).
Karena itu Revo tidak lagi mengejar pasar individu. Tolok ukurnya bergeser ke performa sebagai motor niaga spesialis.
Banyak diler mengakui, mayoritas penjualan datang dari segmen fleet dan niaga. Mereka mengejar biaya operasional serendah mungkin, dan di situlah Revo unggul.
Mesinnya bandel, suku cadang murah, perawatan mudah.
Efisiensi bahan bakar juga jadi magnet. Revo FI modern terkenal irit. Hasil uji ECE R40 membuktikannya: konsumsi mencapai 62,2 kilometer per liter (Honda/DetikOto, 2014).
Angka ini menunjukkan efisiensinya di atas rata-rata kelasnya. Bensin yang irit jelas menekan biaya operasional korporasi.
Faktor loyalitas dan rekam jejak ikut bermain. Perusahaan niaga cenderung memilih model yang terbukti tahan banting.
Revo punya reputasi "motor koperasi" yang kuat. Pilihan rasionalnya ya itu lagi. Fungsionalitasnya tetap relevan (Honda/DetikOto, 2014) untuk melayani ceruk pekerja dan niaga yang menghargai efisiensi serta daya tahan.
Di tengah gelombang skutik yang dominan, Revo tetap bertahan berkat hal-hal yang paling dibutuhkan pengguna kerja: irit, kuat, mudah dirawat.
***
Referensi:
- Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). (2024). Motorcycle Sales in Indonesia Soar in July 2024, Exports Set New Record. Diambil dari https://www.ibai.or.id/news/item/5823-motorcycle-sales-in-indonesia-soar-in-july-2024-exports-set-new-record.html
- Honda/DetikOto. (2014). Honda: Konsumsi BBM Revo Injeksi 1 Liter untuk 62,2 Km. DetikOto. Diambil dari https://oto.detik.com/motor/d-2462995/honda-konsumsi-bbm-revo-injeksi-1-liter-untuk-62-2-km
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI