Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Revo: Motor Koperasi yang Irit dan Tangguh di Era Skutik

9 Oktober 2025   11:00 Diperbarui: 9 Oktober 2025   11:26 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bidan teladan nasional berprestasi Rusmiati Aminuddin menerima hadiah motor di Polewali Mandar, (15/1/2025).(KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Honda Revo itu sekarang fenomena unik. Ia masih ada di pasar roda dua Indonesia, tapi bukan lagi jagoan penjualan.

Revo sudah berubah total, dari motor massal jadi pemain ceruk yang sangat terspesialisasi. Perannya kini kuat di segmen niaga dan fleet.

Kalau ditarik ke belakang, ceritanya panjang. Honda sempat mencari celah yang kosong.

Pasar bebek 100-110 cc butuh penyegar, sementara Honda mencoba naik kelas ke 125 cc. Hadirlah Kirana pada 2002, lalu Karisma pada 2003.

Keduanya belum mampu menggoyang Supra X 100 cc yang saat itu sedang di puncak. Jalan keluarnya, Honda menaikkan kelas Supra X menjadi 125 cc pada 2005.

Sebelumnya, mereka sudah merilis Supra Fit pada 2003, versi 100 cc yang lebih hemat. Supra Fit kemudian lama jadi tulang punggung.

Tahun 2007, generasi pertama Revo meluncur untuk menggantikan Supra Fit. Mesinnya 100 cc, karburator, SOHC.

Desainnya ramping dengan garis tajam, berbeda dari seri Supra yang lebih kalem. Kunci suksesnya sederhana: irit dan mesinnya bandel.

Dua tahun berselang, muncul Absolute Revo 110. Kapasitas naik jadi 110 cc, tampilannya ikut membesar, lekuk bodi tak setajam sebelumnya.

Ada juga eksperimen yang kurang beruntung: Revo Techno AT dengan transmisi otomatis hadir pada 2010, namun produksinya berhenti pada 2013 karena gagal di pasar.

Meski begitu, Revo generasi kedua justru meledak karena fungsional. Dikenal kuat menghadapi jalanan susah, termasuk rute berbatu di desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun