Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Pencipta Komputer Pertama Dunia Sengaja Dilupakan?

18 September 2025   13:00 Diperbarui: 14 September 2025   17:03 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang insinyur elektronik memeriksa prototipe Mesin Komputasi Otomatis Alan Turing. (National Geographic via Kompas.com)

Sejarah suka mengangkat satu sosok saja. Satu jenius yang konon mengubah dunia. Gagasannya besar, ceritanya rapi, mudah dituturkan, mudah diingat.

Nyatanya, dunia jarang sesederhana itu. Kenyataannya berlapis. Begitu juga dengan kisah Perang Dunia II.

Di balik dentuman meriam, ada perang lain yang tak kalah menentukan: perang pikiran, berlangsung diam-diam di tempat rahasia.

Pusatnya ada di Inggris, di sebuah kompleks bernama Bletchley Park. Ribuan orang bekerja di sana dalam sunyi total.

Mereka membongkar kode-kode Jerman. Nama Alan Turing sering melompat ke permukaan.

Lalu ada Tommy Flowers, insinyur telekomunikasi yang brilian. Tapi kerap luput dari sorotan. Karyanya bernama Colossus.

Banyak narasi menyebut mesin inilah kunci besar kemenangan Sekutu, dan menempatkan Flowers seolah aktor tunggal yang menaklukkan sandi Lorenz.

Apakah sesederhana itu? Rasanya tidak. Colossus bukan lahir dari satu kepala. Flowers memang luar biasa dalam teknik.

Ia merancang dan membuat mesin itu berjalan. Namun bibit idenya datang dari orang lain, begitu juga kebutuhannya.

Max Newman, seorang matematikawan, melihat batas alat yang ada saat itu. Menurutnya, mesin-mesin tersebut takkan sanggup memecahkan Lorenz (Wikipedia).

Titik baliknya adalah kolaborasi. Newman membawa persoalan matematis yang pelik, Flowers menawarkan jawaban teknis yang berani dan radikal (English Heritage).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun