Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Kemerdekaan di Balik Layar: Kurir Muda dan Misi Revolusi

16 September 2025   03:00 Diperbarui: 10 September 2025   21:48 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang diadakan di Jakarta, Juni 1950(Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen via Kompas.com)

Dalam banyak catatan tentang perjuangan, sorotan kerap berhenti pada nama-nama besar. Soekarno, Hatta, dan tokoh sekelas mereka sering jadi pusat cerita. 

Padahal kemerdekaan tidak pernah menjadi milik segelintir orang saja. Ada begitu banyak kisah individu yang luput dari buku sejarah, meski perannya sama pentingnya.

Perjuangan bukan selalu soal pertempuran besar atau strategi militer yang rumit. Sering kali ia berlangsung dalam senyap. Jauh dari sorotan. 

Inilah kerja masyarakat biasa. Ada yang menghabiskan hari di pabrik atau perkebunan. Tapi diam-diam menyokong gerakan bawah tanah. 

Mereka menjadi tulang punggung revolusi. Ada yang menyediakan tempat bagi mata-mata, ada pula yang menjadi kurir pesan.

Misi yang tampak kecil itu membawa risiko besar. Seorang kurir bisa tertangkap kapan saja. Ada yang bertugas sebagai mata-mata. 

Tugas-tugas semacam ini tidak menuntut latihan militer khusus. Tapi menuntut keberanian yang luar biasa. 

Para pejuang muda yang tak terduga sering justru paling efektif. Mereka mudah berbaur dengan masyarakat. 

Menyamar sebagai anak kampung atau pedagang. Lalu lolos dari kecurigaan.

Peran-peran semacam ini menunjukkan betapa luwesnya wujud perjuangan. Tidak semua pejuang mengenakan seragam. 

Banyak yang bekerja di balik layar. Ada yang mengumpulkan data, ada yang menyampaikan pesan rahasia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun