Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membedah Akar Masalah Kemiskinan Nelayan Pesisir

14 September 2025   11:00 Diperbarui: 8 September 2025   17:09 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau begitu, menyalahkan industri saja jelas tidak cukup. Itu tidak menyentuh akar persoalan. Ini bukan sekadar kisah si kecil melawan si besar.

Lebih tepatnya, ini cermin dari kegagalan yang lebih mendasar: negara belum berhasil menata kebijakan secara adil dan berkelanjutan di ruang laut.

Seharusnya ada aturan main yang jelas dan tegas. Pemerintah perlu menetapkan zona-zona spesifik. Berdasarkan kajian ilmiah sekaligus aspirasi masyarakat.

Mana area untuk nelayan tradisional. Mana area untuk industri. Mana ruang untuk pengembangan pariwisata. Dan mana kawasan konservasi yang harus dilindungi.

Tanpa penataan ruang yang rapi, konflik pemanfaatan sumber daya laut akan terus muncul.

Dalam situasi seperti itu, nelayan hampir selalu berada di posisi paling lemah. Nasib mereka adalah cermin betapa kompleksnya masalah ini.

Jika disederhanakan, solusi yang lahir akan dangkal dan tidak efektif.

Yang dibutuhkan adalah kebijakan maritim yang menyeluruh. Mampu menyeimbangkan kepentingan ekonomi. Menjaga kelestarian ekologi. Dan memastikan keadilan sosial bagi masyarakat pesisir.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun