Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cakraningrat, Dinasti Madura yang Menentukan Takdir Raja Jawa

13 September 2025   07:00 Diperbarui: 5 September 2025   22:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilayah kekuasaan Kerajaan Medang, Mataram Kuno. (Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata via Kompas.com)

Sejarah sering merapikan kisah sampai tampak sederhana. Biasanya yang terdengar adalah suara pihak kuat. Jawa ditempatkan sebagai pusat. Madura lalu diposisikan sebagai pelengkap.

Pandangan seperti ini ternyata keliru. Ia menutupi fakta penting. Bahwa Madura berperan besar. Bukan figuran. Mereka ikut mengubah arah sejarah.

Jejaknya jelas sejak era Majapahit. Kita mengenal Arya Wiraraja, Adipati Sumenep dari Madura. Sumber menyebut ia punya andil besar dalam pendirian Majapahit (Wikipedia).

Setelah kerajaan itu berdiri, Wiraraja membangun jaringan kuasa yang melibatkan keluarganya. Jaringannya menguat di pesisir timur Jawa. Dari sini terlihat, sejak periode klasik, Madura punya bobot politik sekaligus strategis.

Memasuki era Islam, tenaga Madura tidak surut. Mereka membentuk kerajaan berdaulat yang menguasai seluruh Pulau Madura. Mereka juga memegang pelabuhan niaga di Jawa Timur. Antara lain Gresik dan Pasuruan.

Kedudukan setara ini tampak dalam pernikahan politik. Raja Madura menjadi menantu Sultan Trenggana Demak. Aliansi tersebut mengamankan posisi Madura di mata kekuatan besar di Jawa.

Situasi berubah ketika Mataram di bawah Sultan Agung mengejar ambisi menyatukan bekas wilayah Majapahit. Kedaulatan Madura terancam. Dan perang panjang pun tak terhindarkan.

Puncaknya pada 1624, Madura takluk secara militer pada Mataram (Jurnal UINSA Surabaya, 2016). Namun cerita tidak berhenti di kekalahan. Justru dari sana lahir sebuah dinasti. Yang kelak memengaruhi sejarah Jawa. Yakni klan Cakraningrat.

Kelahiran klan ini menyimpan ironi. Pendiriannya terkait Raden Prasena, cucu Panembahan Lemah Duwur dan satu-satunya pangeran yang selamat. Sultan Agung memilih membiarkannya hidup (NU Online Jatim, 2023).

Prasena dibawa ke Mataram. Dididik pemerintahan. Lalu diangkat menjadi penguasa tunggal Madura. Dengan gelar Pangeran Cakraningrat I. Secara formal ia berada di bawah Mataram.

Sejak itu hubungan keduanya berjalan rumit. Penuh ketegangan. Di satu sisi ada loyalitas. Di sisi lain ada luka sejarah. Keturunan Cakraningrat I mewarisi bara perlawanan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun