Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jebakan Decision Fatigue di Kantor yang Perlu Diwaspadai

26 Agustus 2025   03:00 Diperbarui: 25 Agustus 2025   14:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lelah. (freepik.com via Kompas.com)

Istilah decision fatigue sering kita dengar. Ini adalah kelelahan mengambil keputusan.

Konsepnya sebenarnya sangat sederhana. Kita mudah memahami konsep ini. Setiap hari kita membuat banyak pilihan.

Kita mulai dari memilih sarapan. Kita juga membalas pesan ponsel.

Lalu kita menentukan pekerjaan penting. Semua pilihan itu menguras energi kita. Energi mental kita bisa cepat terkuras. Hal ini menurut Validnews.id (2023).

Gagasan ini memiliki akar yang kuat. Akarnya dari sebuah teori psikologi.

Teori itu bernama ego depletion. Teori ini dipopulerkan oleh peneliti. Peneliti itu bernama Roy F. Baumeister.

Teorinya mengibaratkan kendali diri kita. Kemampuan mengambil keputusan itu terbatas. Kapasitasnya seperti sebuah baterai mental.

Hal ini dijelaskan dalam Jurnal UMM (2022). Keputusan sulit akan menguras baterai itu. Akibatnya kualitas keputusan bisa menurun.

Orang cenderung menjadi lebih gegabah. Mereka juga mudah menunda pekerjaan. Mereka memilih jalan pintas termudah.

Bukan jalan yang paling benar. Dampak di kehidupan pribadi kecil. Salah pilih makan malam soal selera.

Namun, di dunia kerja ceritanya berbeda. Ceritanya bisa menjadi sangat berbeda. Keputusan buruk membawa kerugian besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun