Respons seperti jantung berdegup cepat. Konsentrasi buyar. Dan emosi terguncang adalah bentuk reaksi biologis terhadap potensi ancaman.
Dalam psikologi kerja, ini dikenal sebagai aktivasi respons stres. Otak otomatis bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Padahal mungkin bos cuma pengin tanya hal simpel.
Masalahnya, gangguan seperti ini bikin kita harus memutus alur kerja. Fokus yang tadinya mengalir lancar, jadi patah. Dan butuh waktu buat balik ke ritme semula. Interupsi kecil. Tapi efeknya nyata.
-
Fenomena cemas setiap kali menerima telepon. Terutama dari atasan. Disebut sebagai phone anxiety. Ini bukan istilah iseng. Tapi sudah diteliti secara serius.
Sebuah survei dari Face for Business (2024) menunjukkan. Bahwa 65 persen pekerja di Inggris merasakan kecemasan. Saat menerima telepon di tempat kerja.
Lebih mengejutkan lagi, justru generasi muda. Yang paling fasih soal teknologi digital. Jadi yang paling rentan terhadap hal ini.
Kenapa bisa begitu? Salah satunya karena komunikasi via telepon itu mendadak. Dan penuh ketidakpastian. Kita nggak tahu isi pesannya. Nadanya. Atau maksudnya. Ada rasa takut dinilai. Takut salah ngomong. Atau malah takut diminta hal di luar rencana.
Relasi kuasa antara atasan dan bawahan memperparah situasi. Banyak karyawan merasa nggak nyaman. Atau takut dinilai tidak profesional kalau nggak langsung angkat.Â
Padahal, reaksi tersebut bisa berdampak ke kesehatan mental. Dan kualitas kerja secara keseluruhan.
-