Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Balik Gaji 100 Juta, Ada Masalah Integritas yang Belum Selesai

20 Agustus 2025   05:00 Diperbarui: 19 Agustus 2025   13:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana saat rapat paripurna DPR (5/3/2024). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta via Kompas.com)

Kontras ini bukan lagi tentang ekonomi. Ini tentang rasa keadilan yang koyak.

-

Salah satu alasan klasik yang sering muncul. Gaji tinggi itu penting supaya mereka nggak tergoda korupsi. Kalau penghasilan cukup, mereka nggak akan "main-main" lagi.

Tapi kenyataannya, sejarah nggak seindah itu. Banyak anggota DPR yang tetap terlibat kasus korupsi, suap, gratifikasi. Bahkan ketika penghasilan mereka udah jauh di atas rata-rata masyarakat.

Jadi jelas, persoalannya bukan cuma besaran gaji. Ini soal sistem akuntabilitas. Soal pengawasan yang lemah. Dan yang paling penting, soal integritas. Tanpa moral yang kuat, angka berapa pun nggak akan cukup.

-

Memang, jadi anggota DPR itu bukan kerjaan ringan. Mereka menyusun undang-undang. Mengawasi jalannya pemerintahan. Menyerap aspirasi rakyat. Bebannya besar. Tapi pertanyaannya. Benarkah semua itu mereka jalani dengan sungguh-sungguh?

Banyak yang merasa, kursi DPR hari ini lebih mirip "ladang penghasilan" daripada "panggung pengabdian". Ketika rakyat sulit makan, mereka sibuk mengatur fasilitas. Ketika rakyat butuh suara, mereka sibuk dengan pencitraan.

Publik nggak butuh wakil yang hidup mewah. Publik butuh wakil yang benar-benar mau mewakili.

Penutup

Gaji seratus juta itu mungkin legal. Sah. Tapi apakah layak secara moral?

Publik bukan sedang iri. Publik sedang muak. Karena yang dilihat bukan cuma slip gaji, tapi sikap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun