Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ratusan Triliun dari Kaltim, Mengapa Warga Pedalaman Masih Menderita?

20 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 18 Agustus 2025   23:09 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita dihadapkan pada dua wajah Kaltim. Dua wajah itu saling bertolak belakang. 

Satu sisi adalah mesin ekonomi raksasa. Mesin itu bertumpu eksploitasi alam. 

Sisi lainnya adalah pahlawan lingkungan. Pahlawan itu diakui komunitas internasional. 

Di antara dua narasi besar itu. Ada rakyat kecil yang terus berjuang. 

Perjuangan mereka masih soal hal dasar. Seperti akses jalan yang sangat layak. Atau harga sembako terjangkau (Kaltim Report, 2025). 

Kisah dari Kaltim ini cerminan bangsa. Cerminan tantangan besar bagi Indonesia. 

Bangsa ini harus menyelaraskan pembangunan. Pembangunan ekonomi dengan keadilan sosial. Juga dengan prinsip kelestarian lingkungan. 

Sumbangsih Kaltim tidak perlu diragukan. Tapi buahnya harus dirasakan merata. 

Bukan hanya dinikmati segelintir pihak. Bukan sekadar angka dalam laporan negara. 

Kesejahteraan warga Mahakam Ulu penting. Sama pentingnya dengan nilai ekspor batubara. Keduanya tolok ukur keberhasilan pembangunan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun