Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ratusan Triliun dari Kaltim, Mengapa Warga Pedalaman Masih Menderita?

20 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 18 Agustus 2025   23:09 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pejabat daerah juga menyuarakan hal sama. 

Mereka merasa telah memberi sangat banyak. Namun menerima kembali sangat sedikit.

Di sisi lain Kaltim punya wajah beda. Wajahnya lebih progresif dari sebelumnya. 

Provinsi ini berhasil memposisikan diri. Menjadi pelopor implementasi ekonomi hijau. 

Ada program Forest Carbon Partnership Facility. Program itu bernama FCPF-CF. 

Kaltim sukses buktikan sebuah komitmen. Kaltim berhasil turunkan emisi karbon. Emisi itu dari kerusakan hutan (Kementerian LHK, 2024). 

Atas pencapaiannya Kaltim terima pengakuan. Kaltim dapat kompensasi berbasis kinerja. Kompensasi itu datang dari Bank Dunia. 

Fakta ini dikonfirmasi pemerintah daerah (Pemerintah Provinsi Kaltim, 2024). 

Ini adalah sebuah bukti sangat nyata. Kaltim tidak hanya soal industri ekstraktif. 

Ada upaya serius menjaga kelestarian. Upaya itu demi masa depan lingkungan. 

Namun prestasi ini seolah berjalan sendiri. Terpisah dari realitas pahit masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun