Pejabat daerah juga menyuarakan hal sama.Â
Mereka merasa telah memberi sangat banyak. Namun menerima kembali sangat sedikit.
Di sisi lain Kaltim punya wajah beda. Wajahnya lebih progresif dari sebelumnya.Â
Provinsi ini berhasil memposisikan diri. Menjadi pelopor implementasi ekonomi hijau.Â
Ada program Forest Carbon Partnership Facility. Program itu bernama FCPF-CF.Â
Kaltim sukses buktikan sebuah komitmen. Kaltim berhasil turunkan emisi karbon. Emisi itu dari kerusakan hutan (Kementerian LHK, 2024).Â
Atas pencapaiannya Kaltim terima pengakuan. Kaltim dapat kompensasi berbasis kinerja. Kompensasi itu datang dari Bank Dunia.Â
Fakta ini dikonfirmasi pemerintah daerah (Pemerintah Provinsi Kaltim, 2024).Â
Ini adalah sebuah bukti sangat nyata. Kaltim tidak hanya soal industri ekstraktif.Â
Ada upaya serius menjaga kelestarian. Upaya itu demi masa depan lingkungan.Â
Namun prestasi ini seolah berjalan sendiri. Terpisah dari realitas pahit masyarakat.