Terutama yang menyangkut simbol nasional (Kompas.com, 2025). Rasa cinta pada bangsa mendorong mereka.Â
Mereka tidak mau menerima karya asal-asalan. Reaksi ini adalah bentuk pengawasan sosial.Â
Tujuannya agar produk budaya dibuat serius. Supaya semua dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Namun di sisi lain ada kemungkinan lain. Kemungkinan ini perlu kita pertimbangkan.Â
Reaksi keras mungkin bagian budaya sinisme. Budaya sinis mudah tersulut di media sosial.Â
Terkadang warganet terlalu cepat menghakimi. Mereka tak melihat konteks lebih luas.Â
Semua hal tidak sempurna jadi cemoohan (MetroTVNews.com, 2025). Fenomena ini bisa menjadi contoh buruk.Â
Para kreator lokal lain bisa menjadi takut. Mereka mungkin punya sumber daya terbatas.Â
Tapi mereka punya niat yang sangat baik. Mereka khawatir karyanya akan dihujat.Â
Apalagi jika tak selevel produksi Hollywood. Padahal industri animasi kita masih berkembang.Â
Industri ini butuh dukungan dan kritik membangun. Bukan sekadar hujatan tanpa solusi.