Data telah menunjukkan sebuah fakta. Sekitar 70% petani berusia lanjut. Rata-rata usia mereka 55 tahun. (Metro TV News; eprints2.undip.ac.id).Â
Pemerintah sudah berupaya mengatasinya. Melalui berbagai program yang ada.Â
Contohnya program "Petani Milenial". Ada juga pelatihan kewirausahaan. Pemerintah menggelar wisuda politeknik pertanian. Ini untuk mendorong regenerasi petani (Kementerian Pertanian).Â
Jika tren ini terus berlanjut. Tanpa adanya intervensi yang kuat. Indonesia akan menghadapi krisis besar. Krisis tenaga kerja sektor pertanian. Krisis ini mengancam produksi pangan. Produksi pangan nasional kita terancam.
Menyatakan kemakmuran petani wujudkan kemandirian. Adalah sebuah penyederhanaan yang berbahaya.Â
Kemandirian pangan tidak terjadi otomatis. Kemakmuran petani memang sangat krusial. Petani sejahtera akan lebih termotivasi. Mereka termotivasi berinvestasi pada lahan. Juga pada berbagai teknologi pertanian.Â
Namun kemandirian pangan punya faktor lain. Faktor lain ini sangat banyak.
Misalnya masalah alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan pertanian masif.Â
Setiap tahun ribuan hektar lahan hilang. Lahan produktif berubah jadi pemukiman. Juga menjadi kawasan industri besar. Lajunya 102.000 hektar per tahun (Itjen Pertanian).Â
Data lain dari BPS dan KSP. Juga menunjukkan angka yang signifikan. Yaitu 50.000 hingga 80.000 hektar. Lahan hilang ini setiap tahunnya.Â
Ini jelas mengurangi kapasitas produksi. Kapasitas produksi pangan nasional (Kemenkeu; Detik.com).Â